Dukung Ketahanan Pangan, Polres Sekadau Gelar Sosialisasi Pengelolaan Lahan Jagung Hibrida
0
0
SEKADAU, Wartajavaindo.com – Polda Kalbar – Polres Sekadau menggelar kegiatan Sosialisasi dan Asistensi Tata Cara Pengelolaan Lahan Tanaman Jagung Hibrida pada Minggu (11/5/2025). Acara berlangsung di Aula Patriatama Polres Sekadau dan dihadiri langsung oleh jajaran pejabat utama kepolisian serta tim dari Polres Bengkayang dan agronomi dari Koperasi Produsen Teguh Sejahtera Bengkayang.
Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo, S.H., S.I.K., M.Si., membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menambah wawasan personel Polres Sekadau dalam mendukung ketahanan pangan, terutama melalui budidaya tanaman jagung hibrida. Saya minta seluruh peserta serius mengikuti arahan dari tim,” ujar AKBP Donny.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolres Kompol Asep Mustopa Kamil, S.H., M.H., para Kapolsek jajaran, serta para Bintara Penggerak Ketahanan Pangan Polres Sekadau.
Ketua Tim, Kompol Medianto, S.H., yang juga Kabaglog Polres Bengkayang, hadir bersama tim dan narasumber dari Koperasi Teguh Sejahtera serta perwakilan tim mikroba pupuk Migo (Mikroba Google).
Andi Marsel selaku narasumber dari Tim Agronomi menjelaskan peran koperasi dalam membantu petani meningkatkan produktivitas dan mendukung program pemerintah di sektor pangan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk hasil pertanian yang maksimal.
Sementara itu, Riyan dari tim pupuk mikroba Migo menjelaskan tentang kandungan dan manfaat mikroba tersebut bagi tanah dan tanaman. Mikroba ini bekerja dengan cara mengaktifkan potensi mineral tersembunyi dalam tanah yang bisa menunjang kesuburan dan pertumbuhan tanaman.
Peserta juga diberi penjelasan teknis mengenai cara penggunaan pupuk, mulai dari pra-tanam hingga pasca-tanam, termasuk langkah pengolahan lahan agar hasil panen lebih optimal.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Banyak peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi lebih dalam terkait teknik pertanian modern berbasis mikroorganisme.( Danil )
