Dugaan Bunuh Diri Atlet Muaythai Aceh : Fachrul Razi Perintahkan Tim Hukum PBMI Investigasi

0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

 

JAKARTA, WARTA JAVAINDO – Salah satu atlet andalan Muaythai Aceh Febirlina Nduru alias Siti, Senin siang (4/9) meninggal dunia di RS Kesdam Iskandar Muda Aceh.

Ketua Harian PB Muaythai yang juga ketua Komite I DPD DI Fachrul Razi turut berduka atas meninggalnya atlet Muaythai terbaik Aceh tersebut, Ia juga baru mendapat kabar jika kepergian sapaan siti tersebut ada kejanggalan. Fachrul Razi langsung berkoordinasi dengan tim kuasa hukum Pengurus Besar Muaythai Indonesia untuk menyelidiki kematian gadis berusia 23 tahun ini.

“Kami telah memerintahkan tim kuasa hukum Muaythai Indonesia untuk segera mengusut kasus kematian atlet muda asal Aceh ini, ” ujar Fachrul Razi, Selasa (5/9) di hadapan Wartajavaindo.com.

Fachrul Razi terkejut mendengarkan berita kematian atlet Aceh ini karena dirinya pernah membiayai keberangkatan almarhumah ke Banten dalam rangka Kejurnas dan Seleknas PB Muaythai Indonesia.

“Saya pernah memberikan nya beasiswa kepada almarhumah karena beliau memperoleh emas di Banten dan almarhumah berpeluang menyumbang emas pada PON Aceh 2024 mendatang.

Beredar kabar, Siti menderita sesak nafas dan serangan jantung. Tapi Pelatih Utama Pengprov Muaythai Aceh Syarwan Saleh membantah keras dan menduga, Siti bunuh diri.

“Kita harapkan kasus ini segera terungkap apa penyebab kematiannya,” kata Fachrul Razi yang juga Senator asal Aceh tersebut.

Kabar duka ini menyebar cepat di kalangan masyarakat Aceh. Kalangan atlet merasakan kehilangan setelah meninggalnya atlet binaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh ini. Senada dengan kematian tragis atlet muda Muaythai ini, Utari Ramadhani Supeno selaku Caleg PKN Dapil 2 Kabupaten Bogor menyesalkan kejadian ini.

“Perlu pembenahan sistem pembinaan atlet kita ke depannya apalagi untuk atlet daerah,” paparnya kepada wartajavaindo.com.

“Semua atlet dari beragam cabor (cabang olahraga,red) yang ada perlu buat silabus khusus kedepannya utamanya terkait tekanan mental dan psikis atlet,” tukas GRO sebuah perusahaan swasta ini.

“Tentunya ini semua harus ada komitmen tiap daerah untuk lebih jeli dan teliti dalam menghadapi permasalahan atlet selama masa seleknas hingga pelatnas,” tandas Caleg Milenial PKN Dapil 2 Kabupaten Bogor ini menutup pembicaraan.

Semoga cepat terkuak kasus ini sehingga atlet yang lainnya jadi lebih aman dan nyaman berlatih.

 

(Agung Sedayu Widi)

Editor Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *