14 Mei 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

Dr. Sadimin, S.Pd., M.Eng.: “Dari Birokrat Lapangan ke Nahkoda Pendidikan Jawa Tengah”

0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

SEMARANG – WARTAJAVAINDO , Ditengah upaya Jawa Tengah mengejar mutu pendidikan dan pemerataan akses belajar, muncul sosok baru di kursi strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan: Dr. Sadimin, S.Pd., M.Eng. Bukan wajah baru di dunia birokrasi, Sadimin dikenal sebagai figur teknokratik yang membumi, tenang, dan berpikiran sistematis. Ia resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pada Rabu, 7 Mei 2025, menggantikan posisi sebelumnya dengan harapan membawa lompatan baru bagi dunia pendidikan di provinsi ini.

“Semua jabatan tidak ada titipan. Tidak ada jual beli jabatan. Semua karena kinerja dan kompetensi,” tegas Gubernur Luthfi saat pelantikan, menekankan sistem merit yang ketat dalam penunjukan pejabat tinggi pratama, termasuk posisi strategis Kadisdikbud.

 

Akademisi yang Terkawal oleh Praktik.

Sadimin mengawali kariernya sebagai pendidik. Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) menjadi pijakan awalnya memahami dinamika ruang kelas. Tak berhenti di situ, ia melanjutkan ke jenjang Magister Teknik (M.Eng.) yang memperkuat sisi teknokratisnya. Puncaknya, ia meraih gelar doktor yang menjadi bukti konsistensinya dalam dunia akademik sekaligus administrasi publik.

Pengalaman Sadimin di lapangan tak bisa diremehkan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V dan berperan aktif dalam pemetaan serta penyelesaian masalah pendidikan di tingkat lokal. Terakhir, ia menakhodai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, di mana ia menggagas pelatihan-pelatihan adaptif bagi ASN di era digital.

“Pendidikan itu soal keberlanjutan dan akuntabilitas. Kita tidak bisa membiarkan satu generasi pun tertinggal,” ujarnya dalam satu wawancara internal BPSDMD pada 2023.

 

Kepemimpinan dan Agenda Prioritas.

Sebagai Kepala Disdikbud, Sadimin membawa pendekatan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor. Ia dikenal tidak gegabah mengambil keputusan, namun tegas ketika menyangkut integritas dan efektivitas.

Tantangan yang ia hadapi tidak ringan: ketimpangan pendidikan antara kota dan desa, kualitas guru, hingga revitalisasi SMK yang belum sepenuhnya menyatu dengan kebutuhan dunia industri.

 

Beberapa agenda prioritas yang mulai disusun antara lain:

Penguatan Digitalisasi Sekolah: mendorong integrasi platform pembelajaran daring di sekolah menengah.

Revitalisasi Kurikulum Kebudayaan Lokal: agar tidak hilang ditelan zaman.

Pemetaan Ulang Distribusi Guru dan Fasilitas Pendidikan: khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

 

Inspirasi dari Bawah, Komitmen pada Pendidikan

Lahir dari keluarga sederhana di pelosok Jawa Tengah, Sadimin tumbuh besar dalam tradisi kerasnya hidup di desa. Namun justru dari sanalah tumbuh kepekaan sosial dan visi panjangnya terhadap pendidikan yang adil dan berkeadilan.

“Kita hanya bisa memutus rantai kemiskinan struktural lewat pendidikan yang berpihak. Bukan sekadar membangun gedung, tapi membangun daya pikir,” ungkapnya dalam sesi pembekalan calon pejabat di BPSDMD tahun lalu.

Dr. Sadimin bukan tipikal pejabat flamboyan. Ia bekerja dalam senyap, namun efek dari kebijakan dan pendekatannya kerap menjalar jauh. Kini, dunia pendidikan Jawa Tengah berada di tangan seorang birokrat yang tahu bagaimana rasanya berada di ruang kelas, sekaligus di ruang rapat pengambil kebijakan.

Dalam perjalanannya sebagai Kadisdikbud, publik menunggu bukan hanya program-program besar, tetapi juga sentuhan kecil yang mengubah masa depan banyak anak di sudut-sudut desa. (***)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *