
DPRD Demak Menyesalkan Pembebasan Lahan masih menyisakan masalah
DEMAK, WARTA JAVAINDO.COM : RESPON mengejutkan datang dari lembaga wakil rakyat di Demak, terkait proyek pembangunan jalan tol Semarang- Demak yang sekarang tengah berjalan. Lembaga yang menjadi mitra kerja birokrasi “Kota Wali” itu, tak menduga bila persoalan di bawah proyek pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 27 KM itu masih menyisakan permasalahan.
“Terus terang dewan tak menduga, kalau masih banyak persoalan di lapangan terkait pembangunan jalan tol Semarang -Demak. Karena selama ini di lapangan tenang-tenang saja, saya pikir ya nggak ada masalah ” jelas Ketua DPRD Kab. Demak H. Sri Fahrudin Slamet SE, saat menerima audensi tim redaksi Warta Javaindo dan Opini Publik, Senin (8/2/2021) kemarin di kantor DPRD Kab. Demak.
Dalam audensi dengan pimpinan dewan Demak tersebut, Widodo SPdI (Direktur Warta Javaindo) dan Bambang ST (Pemred Opini Publik) menyampaikan selain untuk ajang silahturahim, audensi dengan orang nomor satu di DPRD Demak itu, juga untuk mengkonsultasikan perihal kegalauan warga masyarakat Demak yang tanahnya terkena proyek jalan tol, sebagaimana berita yang dimuat di dua media online di Semarang tersebut.
Sebagaimana yang diberitakan di online Opini Publik dan Warta Javaindo (7/2/2021) disebutkan, ada sekitar 56 warga di tiga desa di Kecamatan Wonosalam, masing-masing Desa Wonosalam, Karangrejo dan Kendaldoyong.
Para warga di tiga desa yang lahannya terkena proyek jalan tol tersebut, menolak kompensasi ganti -untung tanah mereka dengan harga yang tidak layak (jauh dari standart). Bahkan mereka mengancam tak bersedia menyerahkan lahan mereka bila nilai ganti-untung tidak adil.
Ketua DPRD Demak mengaku, sejauh ini memang dirinya baik secara pribadi, maupun selaku pimpinan dewan, tidak mengikuti detail pembangunan jalan bebas hambatan Semarang-Demak. Selain karena proyek itu dari pusat dan provinsi Jateng, dewan Demak selama ini juga tak pernah dilibatkan dalam proses pembangunanya.
” Ya maaf, kalau kami tidak tahu detail perkembangannya ” jelas Slamet.
Politikus PDIP itu mengaku, memang tidak turun ke lapangan langsung terkait proyek tol tersebut, karena khawatir kalau dianggap ‘mencari-cari’. “Itu sebabnya. Tapi, karena dibelakang hari, ternyata ada laporan masyarakat, yang menyebutkan ada masalah di jalan tol , ya kami harus turun tangan” tandas Slamet.
Kepada awak media dan Kepala Desa Karangrejo Akhmad Kuwoso yang mewakili warga, Ketua DPC PDIP Demak itu, meminta waktu untuk berkoordinasi dengan koleganya di dewan untuk menindaklanjuti laporan tersebut. ” Beri waktu, satu dua hari ya, saya akan mengumpulkan data dan informasinya kasusnya.” pinta Slamet.
Menurut Slamet, kantornya terbuka dan siap menerima bila ada warga Demak yang mau mengadukan persoalan-persoalan yang terkait dengan proyek jalan tol. Dan para wakil rakyat di Demak tersebut, jelas Slamet akan ikut mencarikan solusi penyelesainnya.
Apresiasi Warta dan Opini Publik.
Dibagian lain Ketua DPRD Demak, mengapresiasi terhadap Warta Jawaindio (WJI) dan Opini Publik Online (OPO) yang telah mengangkat persoalan-persoalan kritis terkait dengan pelayanan publik di Demak.
Sebagai lembaga yang sama-sama memiliki tugas pelayanan publik, DPRD dengan pers (dalam hal ini Warta Javaindo dan Opini Publik), pihak berterima kasih atas audensi pimpinan media cetak dan online di Semarang itu,
Oleh karenanya, ungkap Slamet lebih lanjut, DPRD Demak siap bermitra dengan WJI dan OPO untuk bersinergi dalam pemberitaan, tentunya dengan tetap berpedoman dengan tupoksi masing-masing kedua belah pihak.
“Semoga Ke depan kemitraannya WJI dan OPO bisa ditingkatkan, baik dalam hal pemberitaan, atau bentuk-bentuk kegiatan lainnya” terang Fahrudin Slamet. (01)
Pewarta : Khayan dan Waftah