Dominasi Kasus COVID-19 Di Kabupaten Boyolali Klasternya Ditempat Kerja dan Keluarga

BOYOLALI .WARTAJAVAINDO COM – Penerapan protokol kesehatan (prokes) di tempat kerja dan keluarga menjadi sorotan. Mengingat dari 24 klaster Covid-19 yang masih aktif di Boyolali didominasi kalangan keluarga dan tempat Bekerja.
Kepada Tim Media Wartajavaindo Grobogan Kepala Dinas kesehatan kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina,menyebutkan bahwa, ”
Yang menjadi Catatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, pada periode tanggal 17-23 November 2020, terdapat 245 penambahan kasus baru Covid-19. Dari jumlah tersebut, 47 pasien berstatus karyawan pabrik di wilayah Kecamatan Banyudono dan 10 pasien dari tempat kerja di Kecamatan Ngemplak,” sebutnya.
Menurut Ratri S Survivalina,
“Sudah kami lakukan pelacakan terhadap klaster tempat kerja itu. Karena ada 47 orang karyawan yang terkonfirmasi positif terpapar covid 19 itu hanya dari Boyolali,” terang Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina.
Masih menurut Ratri S Survivalina ,”bahkan
Ada pula penambahan puluhan kasus baru Covid-19 dari klaster keluarga. Ditambah klaster piknik, pengajian, besuk orang sakit, dan kegiatan keagamaan,kemudian berrkaca dari fenomena tersebut, Kepala Dinas kesehatan Boyolali , meminta kepada masyarakat makin disiplin menerapkan protokol kesehatan dgn 3M . Baik di rumah, di luar rumah, maupun tempat kerja. Termasuk melakukan swab test secara mandiri,” Jelas nya.
Imbuh Ratri S Survivalina bahwa,
“Ada beberapa kasus muncul berkat kesadaran masyarakat melakukan testing (tes swab) secara mandiri,” ungkap nya.
Sementara itu, setelah 10 hari terkategori zona merah karena lonjakan kasus Covid-19 dan tingginya tingkat kematian pasien, akhirnya Kota Susu kembali ke zona oranye. Ini menyusul kesembuhan pasien meningkat.
“Mulai 20 November, Alhamdulillah Kabupaten Boyolali menjadi zona oranye atau risiko sedang (penularan Covid-19). Ini karena kesembuhan pasien lebih cepat dan banyak,” terang Kepala Dinkes Ratri S Survivalina..
Menurut Ratri S Survivalina, tingginya kesembuhan pasien dipengaruhi oleh kesadaran menjalankan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Dengan begitu, daya tahan tubuh meninggkat, sehingga virus corona tidak lama-lama bertahan di dalam tubuh,” Pungkasnya.
Di samping itu, Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali M. Syawaludin kepada Tim Media Wartajavaindo menyebutkan, pihaknya telah meminta perusahaan yang karyawannnya terkonfirmasi positif Covid-19 untuk melakukan disinfeksi mandiri dan
Karyawan lain yang melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 diminta melakukan isolasi mandiri hingga hasil tes swab muncul. “Perusahaan juga harus memperketat protokol kesehatan di lingkungan kerja,” Pungkas, M Syawaludi Diskopnaker kabupaten Boyolali.
(Reporter: Media Wartajavaindo BANU /MUHLISIN.)
