SEMARANG – Wartajavaindo.com,
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah meluncurkan buku “Sejuta Rumah Untuk Sejuta Cerita” di Hotel Arkenso Semarang, Rabu (11/12/2024). Buku berisi lebih dari 100 halaman itu menyajikan catatan inovasi dan cerita haru penerima bantuan rumah layak huni di Jawa Tengah yang inspiratif.
Peluncuran buku tersebut menghadirkan narasumber Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah Ir. Arief Djatimko, MA dan Prof Dr Sunarti ST MT. Adapun peserta secara luring perwakilan 35 dinas terkait tingkat kabupaten/kota. Selain itu juga, diikuti secara daring oleh seluruh Disperakim provinsi se-Indonesia.
Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko menuturkan bahwa buku tersebut merupakan gambaran secara umum tentang upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bagaimana masyarakat punya akses terhadap rumah layak terjangkau.
“Ada dua cara yang dilakukan yakni peningkatan kualitas dan kedua adalah pembangunan baru,” ujar Arief.
Dikatakannya, dalam proses pemenuhan rumah layak huni tersebut memerlukan kerja keras dan jatuh bangun. Dan, untuk itu menurutnya kolaborasi menjadi solusi terbaik.
“Mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, desa bahkan juga melalui pembiayaab kreatif seperti Baznas, dan CSR Bank Jateng, Lazisnu, Lazismu dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Selain itu, ada program “Tuku Lemah Oleh Omah” dengan skema pembangunan baru berbasis individu dan komunitas. Program ini pemerintah hadir memberikan hunian dengan syarat penerima memiliki lahan.
“Ada empat sasaran. Yakni warga yang terkena relokasi, warga korban bencana, warga miskin, dan backlog,” tuturnya.
Nah, buku ini selain menyajikan inovasi yang dilakukan juga berisi tentang cerita-cerita haru dan bahagia dari para penerima bantuan.
“Buku ini sebagai ucapan rasa terimakasih kami kepada stakeholder termasuk masyarakat yang membantu program ini,” ucapnya.
Sementara, Prof Dr Sunarti ST MT mengapresiasi langkah Disperakim Jawa Tengah yang telah menyusun dan meluncurkan buku tersebut.
“Ini adalah sejarah yang tercatat dalam satu buku yang mampu menginspirasi generasi berikutnya untuk melanjutkan atau lebih inovatif,” tandasnya.
John.
Editor Raja