BOYOLALI. WARTAJAVAINDO. COM — Dimasa Pandemi Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Boyolali ada beberapa sektor yg berpengaruh dari hasil pendapatan daerah. Salah satu yang mengalami dampak dari adanya pandemi Covid-19 yakni sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD). Meski beberapa sektor pajak mengalami penurunan, namun PAD Kabupaten Boyolali dapat memenuhi sesuai target.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Boyolali, Bony Facio Bandung,kepada Tim Media Wartajavaindo di ruang kerjanya. Menurut Bony facio Bandung , pada bulan September-Oktober, PAD Kabupaten Boyolali telah tercapai 81,14 persen dan
di tahun 2020 karena pengaruh akibat pandemi Covid-19, bahwa anggaran kita itu Rp 369.369.271.000, dalam posisi catatan kita di akhir September adalah realisasi Rp 299.699.293.964 atau 81,14 persen,” terang Bony Facio Bandung, pada hari Senin tanggal (2/11/2020)
Disinggung mengenai PAD tahun 2019, Bony Facio Bandung, menjelaskan bahwa untuk PAD Kabupaten Boyolali mampu tembus di 108,48 persen. Dari target Rp 364.528.449.000, mampu terealisasikan sebesar Rp 395.431.863.402.
Mengenai target PAD 2020 yang belum tercapai, pihaknya tetap optimis bahwa target untuk PAD tahun 2020 dapat terpenuhi dalam kurun waktu dua bulan ini,sehingga
Saya punya keyakinan bisa kita tutup targetnya karena ada rata rata biasanya semua pajak dibayar di akhir tahun, sehingga saya yakin,karena Masih ada waktu 1,5 bulan untuk bisa tertutup,” terang, Bony Rasio Bandung kepala Badan Keuangan Daerah kabupaten Boyolali.
Masih menurut Bony Fasio Bandung,bahwa
Beberapa sektor pajak yang menjadi imbas dari adanya pandemi Covid-19 antara lain di sektor pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan pajak parkir. Selain itu, retribusi di pasar, parkir dan pariwisata juga turut berkurang,” Pungkas Bony Fasio Bandung.
(Reporter:Media Wartajavaindo BANU DM.)