0
0
WONOSOBO, WARTAJAVAINDO.COM – Dalam keadaan depresi, Wahyu Dwi Santoso warga Dusun Panerusan Desa Panerusan Kecamatan Wadaslintang ditemukan meninggal dunia di dalam makam Mbah Wanantika kawasan hutan pinus Perhutani Wadaslintang.
Dijelaskan Kapolsek Wadaslintang AKP Waryanto, S.H., M.M, pada Rabu tanggal 8 Desember 2021 sekira pukul 10.00 Wib, Wahyu Dwi Santoso bersama teman – temanya menjalani pengobatan aternatif di Kalidadap dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan.
“Pulang dari berobat alternatif ketika melintas di pertigaan perikanan Dusun Gawaran Desa Trimulyo Wadaslintang Wahyu Dwi yang membonceng Abim Bayu Prabowo tiba – tiba melompat dari sepeda motor dan lari ke arah hutan pinus. Melihat hal tersebut pihak keluarga berusaha mencari di sekitar hutan namun korban tidak ditemukan,” ujar Kapolsek. Sabtu (8/1)
Lanjutnya, pada Rabu 29 Desember 2021, Mulyono (saksi) penyadap getah pinus di sekitar TKP melihat ada seseorang yang tidak dikenal sedang tidur di depan makam Mbah Wanantika tanpa memakai celana.
Selang beberapa hari, Jumat tanggal 7 Januari 2022 sekira pukul 17.00 Wib salah satu warga melihat sesosok mayat dalam kondisi sudah membusuk di dalam makam Mbah Wanantika, ia langsung memberitahu ke perangkat desa dan dilanjut melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wadaslintang.
Adaya laporan penemuan mayat anggota Polsek Wadaslintang bersama tenaga kesehatan Puskesmas Wadaslintang langsung mendatangi TKP.
“Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dr. Zaki, korban diperkirakan telah meninggal kurang lebih 3-4 hari sebelum ditemukan. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” terangnya.
“Menurut keterangan dari keluarga, bahwa korban sedang dalam keadaan depresi. Jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, keluarga korban menerima serta menganggap kejadian ini sebagai musibah,” pungkas Kapolsek. (BL79) editor Raja
