Dandim 1805 Raja Ampat Ajak Insan Pers Ciptakan Raja Ampat Damai Untuk Pengembangan Pariwisata

RAJA AMPAT, WARTAJAVAINDO -Kabupaten Raja Ampat merupakan daerah tujuan wisata internasional dimana PAD terbesar berasal dari sektor jasa ini, oleh karena itu keamanan dan kenyamanan wisatawan perlu dipertimbangkan dalam pemberitaan, hal ini disampaikan Dandim Letkol Czi Tri Wibowo, A.A. pada saat jamuan coffe morning bersama insan pers Raja Ampat di Ruang Yudha, Kodim 1805/Raja Ampat, Jumat,25 April 2025.
Kepariwisataan di Raja Ampat akhir akhir ini mendapat sorotan media lokal dan nasional akibat adanya beberapa kasus krusial yang terjadi seperti pertambangan, pemalang spot wisata,dan kasus pencurian di kota Waisai, hal ini tentu dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan dan mempengaruhi menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Raja Ampat.
Akibat dari pemalangan salah satu resort di Misool, diduga mereka mengalami kerugian materil milyaran rupiah dimana tamu yang sudah berada di Misool akhirnya memperpendek jumlah lama tinggal di Raja Ampat, sementara tamu yang sudah memesan trip harus membatalkan perjalanannya. Resort tersebut juga diduga tidak transparan dalam membayar pajak ke pemerintah daerah bahkan memiliki dua laporan hasil pendapatan.
Pertambangan juga mendapatkan sorotan karena terjadi konflik antara masyarakat yang pro dan dan kontra terhadap ijin tambang, hingga hal ini menyebabkan ketegangan diantara kedua kubu, juga terjadi pencurian yang marak di kota Waisai sehingga dapat menimbulkan rasa tidak aman dan tidak nyaman kepada wisatawan yang berkunjung Raja Ampat.
Tri Wibowo berharap adanya pemberitaan yang seimbang agar tidak memperkeruh situasi ” jangan mengompori ” karena pariwisata sangat sensitif dengan masalah keamanan dan kenyamanan, oleh sebab itu mari kita jaga Raja Ampat tetap kondusif dan damai sehingga wisatawan makin banyak berkunjung ke Raja Ampat.
Forum silaturahmi ini juga membahas program makan bergizi yang ditargetkan akhir 2025 sudah menjangkau 117 kampung dan 4 kelurahan di Raja Ampat, sekarang masih di Waisai dan telah mencapai 3000 orang dari 6000 orang yang direncanakan. Termasuk rencana pembangunan ketahanan pangan dengan membuka lahan seluas 500 hektar untuk perkebunan, pertanian dan peternakan, pembangunan kampung Panca Sila dan rekrutmen anggota TNI prajurit dan Bintara baru sebanyak 24 ribu orang tidak menggunakan kuota atau jatah daerah.
Coffe morning ini merupakan forum silaturahmi pimpinan Kodim 1805/Raja Ampat dengan wartawan agar saling kenal dan bertukar informasi, termasuk melaporkan kesalahan yang dibuat oleh anggota Kodim di lapangan, agar semua sama sama menjaga Raja Ampat tetap kondusif dan damai untuk pariwisata Raja Ampat yang maju.
Pertemuan hangat dan familiar ini membahas hal hal penting dan strategis namun kosentrasi wartawan sedikit terganggu karena mengingat mereka akan kembali nanti melalui jalan yang curam dan licin saat hujan dimana sudah terjadi banyak kecelakaan disana, salah satu wartawan harus mendorong motor dan di tahan oleh rekan sejawat agar tidak jatuh, sementara yang lainnya memarkir motor dibawah gunung dan berjalan kaki, diharapkan dukungan Pemda Raja Ampat untuk mengaspal jalan ini agar tidak menggangu aktivitas Kodim dan masyarakat yang berkepentingan disana karena kecelakaan saat menanjak maupun turun (Jor )