13 Agustus 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

Cikal Bakal Hari Jadi Wonogiri Berawal Dari Perjalanan Raden Mas Said Atau Pangeran Samber Nyawa

0 0
Read Time:2 Minute, 40 Second

WONOGIRI – WARTA JAVAINDO — Berbagai acara digelar oleh Pemkab Wonogiri untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Wonogiri yang ke-284. ( Senin, 19 Mei 2025 )

Berbagai acara digelar Pemkab Wonogiri mulai dari napak tilas perjuangan Raden Mas Said, pameran produk unggulan UMKM hingga lomba-lomba dan panggung hiburan.

Mengutip laman resmi Pemkab Wonogiri, penetapan 19 Mei sebagai Hari Jadi atau Hari Ulang Tahun kabupaten tersebut tidak lepas dari peristiwa pada tanggal yang sama tahun 1741.

Pada hari itu, Rabu Kliwon tanggal 3 Rabiulawal (Mulud) 1666 dalam kalender Jawa atau 19 Mei 1741 dalam kalender Masehi, untuk kali pertama Raden Mas (RM) Said yang kemudian menjadi Adipati Mangkunegaran bergelar KGPAA Mangkunagoro I menginjakkan kaki di bumi Wonogiri dalam pengembaraannya melawan ketidakadilan di lingkungan Keraton Mataram.

Daerah yang dituju RM Said waktu itu adalah Dusun Nglaroh yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Selogiri. Disana, Raden Mas Said menggunakan sebongkah batu untuk menyusun strategi melawan ketidakadilan. Batu itu dikemudian hari dikenal sebagai Watu Gilang.

Bersama pengikut setianya, Raden Mas Said membentuk pasukan inti yang kemudian berkembang menjadi perwira-perwira perang yang mumpuni dengan sebutan Punggowo Baku Kawandoso Joyo.

Dukungan dari rakyat Nglaroh kepada perjuangan RM Said juga sangat tinggi dengan sesepuhnya, Kyai Wiradiwangsa, yang diangkat sebagai Patih. Dari situlah diyakini merupakan awal mula suatu bentuk pemerintahan yang menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri.

Kata Wonogiri berasal dari bahasa Jawa wana yang artinya alas/hutan/sawah dan giri yang artinya gunung/pegunungan. Nama ini sesuai untuk wilayah Kabupaten Wonogiri yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung.

 

Basis Perjuangan Melawan Belanda.

Setelah kedatangan RM Said, Wonogiri pun berkembang menjadi basis perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dalam mengendalikan perjuangannya, RM Said memiliki semboyan sehidup semati yang terkenal dengan sumpah “Kawulo Gusti” atau “Pamoring Kawulo Gusti” sebagai pengikat tali batin antara pemimpin dengan rakyatnya, luluh dalam kata dan perbuatan, maju dalam derap yang serasi bagaikan keluarga besar yang sulit dicerai-beraikan musuh.

Ikrar tersebut berbunyi “Tiji Tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh”. Ini adalah konsep kebersamaan antara pimpinan dan rakyat yang dipimpin maupun sesama rakyat. Kegigihan Raden Mas Said dalam memerangi musuh-musuhnya sudah tidak diragukan lagi, bahkan hanya dengan prajurit yang jumlahnya sedikit, tidak akan gentar melawan musuh.

Raden Mas Said merupakan panglima perang yang mumpuni, terbukti selama hidupnya sudah melakukan tidak kurang 250 kali pertempuran dengan tidak menderita kekalahan yang berarti. Dari sinilah Raden Mas Said mendapat julukan Pangeran Sambernyawa karena dianggap sebagai penebar maut (Penyambar Nyawa) bagi siapa saja musuhnya pada setiap pertempuran.

Berkat keuletan dan ketangguhan Raden Mas Said dalam taktik pertempuran dan bergerilya sehingga luas wilayah perjuangannya meluas meliputi Ponorogo, Madiun dan Rembang bahkan sampai daerah Yogyakarta.

Setelah menjadi KGPAA Mangkunagoro I dengan ditandatanganinya Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757, RM Said memiliki daerah kekuasaan meliputi wilayah Keduwang (daerah Wonogiri bagian timur), Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar), Sembuyan (daerah sekitar Wuryantoro dan Baturetno), Matesih, dan Gunung Kidul.

Dengan mengambil momentum 19 Mei 1741, ketika Raden Mas Said membentuk pemerintahan di Nglaroh yang juga dianggap sebagai cikal bakal Kabupaten Wonogiri, Pemkab Wonogiri menetapkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1990 tentang Hari Jadi Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri, karena itu setiap Tanggal 19 Mei di peringati HUT Wonogiri.

(Nandar Suyadi)

About Post Author

wartajavaindo.com

PT.WARTA JAVAINDO MEDIA INDONESIA. SK. KEMENKUMHAM: AHU.0051707.AH.01.01.TAHUN 2020. AKTA PENDIRIAN NO: 1, 1 OKTOBER 2020. NOTARIS: NINDYA NURSANTO, SH.MKn.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
100 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

611 thoughts on “Cikal Bakal Hari Jadi Wonogiri Berawal Dari Perjalanan Raden Mas Said Atau Pangeran Samber Nyawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *