Camat & Kapolsek Kedungjati beserta Forkompimcam Ajak Masyarakat Pengendalian Hama Tikus Di Desa Wates

0 0
Read Time:2 Minute, 33 Second

 

GROBOGAN, wartajavaindo.com – Salah satu hama yang menjadi penyebab menurunnya produksi padi sawah adalah tikus. Dibandingkan hama yang lain, tikus merupakan hama yang menjadi momok bagi petani karena diperlukan pengendalian yang cermat dan tepat serta agak sulit dibandingkan hama padi yang lain. Perkembangbiakan dan mobilitas tikus yang cepat serta daya rusak pada tanaman padi yang cukup tinggi menyebabkan hama tikus selalu menjadi ancaman pada pertanaman padi. Kehilangan akibat serangan tikus sangat besar, karena menyerang tanaman sejak padi di persemaian hingga menjelang panen. Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya pengendalian untuk menekan populasi tikus harus dilakukan terus menerus mulai dari saat pratanam hingga menjelang panen dengan menggunakan berbagai teknik secara terpadu.

 

Tikus merupakan hama utama tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dapat menurunkan hasil produksi cukup tinggi. Pada umumnya, tikus sawah (Rattus argentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembangbiak sangat pesat. Secara teoritis, satu pasang ekor tikus mampu berkembangbiak menjadi 1.270 ekor per tahun. Walaupun keadaan ini jarang terjadi,tetapi hal ini menggambarkan, betapa pesatnya populasi tikus dalam setahun. Kerusakan dan penurunan hasil produksi padi sangat besar akibat dari serangan hama tikus dan susah untuk dikendalikan. Hal ini disebabkan tikus beraktifitas pada malam hari. Tikus dapat merusak secara langsung yaitu mencari makan pada saat tanaman sudah mulai berbuah sedangkan secara tidak langsung yaitu tikus merusak batang tanaman padi hanya untuk mengasah gigi depannya. Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tikus dapat dilihat pada batang padi yang terpotong dan masih mempunyai sisa bagian batang yang tak terpotong. Dengan kondisi kerusakan dan cepatnya peningkatan populasi tikus akan menurunkan hasil produksi secara drastis.

 

Adanya serangan hama tikus di lahan kelompok tani tani di desa Wates menyebabkan kekhawatiran petani, sehingga perlu upaya pengendalian secara serempak oleh poktan. Peran serta dan kerjasama masyarakat / kelompok tani, penentu kebijakan dan tokoh masyarakat juga diperlukan selama proses pengendalian hama tikus.

 

Pemerintah Kecamatan Kedungjati yang di pimpin camat Kedungjati Kuspriyati S,STP,MH ,Kapolsek Kedungjati Muslih ,SH beserta forkopimcam , Iswahyudi kepala desa Wates,ketua dan Anggota poktan bekerjasama dengan POPT dan penyuluh BPP Kedungjati pada hari Senin tanggal 10/10/2022 pagi tadi melakukan gerakan pengendalian tikus di lahan kelompok tani. Upaya pengendalian yang dilakukan anatara laian : Gropyokan yaitu Pengendalian dengan peralatan lengkap (pemukul, emposan, jaring dan sebagainya) yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat yang terkoordinir dan terencana dalam satu hamparan pertanaman yang luas, Pengumpanan yaitu Pengumpanan racun tikus dengan rodentisida akut atau antikoagulan yang dicampur gabah atau beras kemudian diletakkan pada lalulintas tikus. Waktu pengendalian tikus yang direkomendasikan ke petani adalah 1. Masa Pra Tanam : Dilakukan kegiatan : sanitasi, gropyokan masal, penggenangan, perbaikan pematang dan penanaman tanaman perangkap yang dipasangi TBS, 2. Saat PesemaianMasih dilakukan pemasangan TBS, dilakukan pengemposan belerang, penggenangan dan pengawasan,

3. Masa pertanaman padi Dilakukan beberapa teknik pengendalian secara terpadu antara lain : TBS, pengemposan belerang, pemasangan jaring, pengumpanan racun tikus dan gropyokan.

 

Hari Senin tanggal 10/10/2022 hampir semua Kecamatan seperti Gubug, Kedungjati, Tegowanu dan Godong Kabupaten Grobogan adakan pengendalian hama tikus bersama Camat, Polsek,Danramil, Forkopimcam Gapoktan dan dinas pertanian.

 

Reporter : BANU ABILOWO.

 

Editor : Raja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *