Bupati Orideko Burdam : “Kitorang Berdosa Kepada Para Pendiri Kabupaten Raja Ampat”

RAJA AMPAT, WARTAJAVAINDO, -Kota Waisai yang tidak tertata dengan baik, aset-aset pemerintah yang dikuasai oknum ASN, RTRW yang tak kunjung diserahkan Bepeda, semuanya membuat Bupati Raja Ampat Orideko Burdam kecewa dan merasa berdosa kepada para pendiri dan pejuang pemekaran kabupaten Raja Ampat.
Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam S.I.P, M.M, M.Ec Dev, merupakan salah satu wakil ketua Forum Komunikasi Generasi Muda Raja Ampat pada tahun 2001, bersama FK GEMURA, Orideko memiliki andil bersama pemuda Raja Ampat dan para pendiri kabupaten ikut mempercepat proses berdirinya kabupaten Raja Ampat, oleh sebab itu, Ketua IPPM Ayau pertama ini sangat mengetahui dengan persis perjuangan pemuda dan para sesepuh mendirikan kabupaten ini.
Orideko juga merupakan ASN pertama kabupaten Raja Ampat yang dipercayakan FK GEMURA untuk mengawal Drs. Marcus Wanma M.Si sejak awal kepemimpinannya. Lulusan STPMD/APBD Jogjakarta ini dipercayakan pada Keuangan Setda hingga menjadi Kepala BPKAD dengan tugas khusus mencari uang dan membagikan uang untuk pembangunan kabupaten Raja Ampat, namun tak satu rupiah dan sejengkal tanah pun diambilnya untuk memperkaya diri.
Dimasa pemerintahan MARINDA, kabupaten Raja Ampat sangat maju karena polesan tangan dingin Orideko dibalik layar. Orideko hanya tinggal di rumah dinas sejak awal bekerja di keuangan Setda hingga menjadi Kepala BPKAD, Wakil Bupati 2020-2025 bahkan sekarang Bupati Raja Ampat 2025-2030.
Ketika mulai memimpin sebagai Bupati Raja Ampat, Maret 2025, Orideko melakukan penataan kembali Aset Pemda Raja Ampat dan mendapati kenyataan bahwa banyak aset Pemda dan tanah tanah telah dikuasai oknum ASN. Lulusan magister ekonomi pembangunan UGM Jogja ini sangat kecewa mendapati kenyataan yang ada.
” Kalau mau kaya, saya orang paling kaya di kabupaten ini tapi saya bukan orang seperti itu, bagaimana bisa aset Pemda banyak telah dikuasai ASN, kita mau membangun Raja Ampat khususnya Kota Waisai bagaimana, RTRW juga saya minta Bapeda tidak pernah serahkan sampe sekarang ” Geram Orideko.
Kita mau bangun kabupaten ini bagaimana, kita ini berdosa kepada para pendiri dan pejuang pemekaran kabupaten Raja Ampat, nanti dibilang kita yang dari belakang ini yang bikin kacau kabupaten Raja Ampat. Kata Orideko pada konsultasi publik awal RPJM Raja Ampat di Aula Bapeda Waisai, 15 Mei 2025.
Orideko mengajak semua ASN untuk membangun Raja Ampat. Kita semua dipercayakan masyarakat untuk bekerja dan mengabdi membangun Raja Ampat, oleh sebab itu, saya berharap mari kita bangun Raja Ampat dengan pendekatan kebutuhan rakyat bukan kepentingan kepentingan pejabat. Kita tata kota Waisai ini menjadi kota bersih, indah dan aman sebagai gerbang pariwisata Raja Ampat.
( Jor )