Bupati Jepara Witiarso Utomo: “Mulus” sebagai Jargon, Jalan dan Sekolah Menjadi Prioritas Utama
WARTAJAVAINDO.COM
Jepara Mulus – 11 November 2025,
Sejak menempati kursi pemerintahan, Bupati Jepara H. Witiarso Utomo tak sekadar mengusung slogan “Mulus”. Bagi warga, kata itu kini menjelma menjadi harapan konkret: jalan yang mulus, jembatan yang tak lagi rapuh, serta sekolah yang layak huni. Visi MULUS—Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius—menjadi landasan setiap langkah akselerasi infrastruktur yang diluncurkan pada tahun pertama kepemimpinan sang bupati.
Pada tahun 2025, Witiarso menargetkan revitalisasi jaringan jalan kabupaten sepanjang 106 kilometer. Dari total tersebut, 70 km akan ditingkatkan kualitasnya, 7,3 km diperlebar, 19,9 km menjalani perawatan rutin, dan 9 km kembali dibangun dari dasar. “Anggaran yang kami alokasikan mencapai Rp 133 miliar,” ungkap Mas Wiwit, sapaan akrabnya, saat meninjau proyek di lapangan. Tak berhenti pada jalan kabupaten, lobi intensif ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan ke tingkat pusat berhasil menarik perhatian pada ruas‑ruas jalan provinsi dan nasional, menjadikannya “mulus” pula. Beberapa jembatan serta gorong‑gorong pun langsung dikerjakan tahun ini, menambah jaringan transportasi yang lebih aman dan efisien.
Namun, infrastruktur tak melinkupi hanya aspal dan beton. Menyadari adanya ratusan sekolah yang kondisinya memprihatinkan, Witiarso mengangkat isu pendidikan ke meja perundingan nasional. Mantan pengusaha startup ini menemui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu‘ti, dan mengajukan permohonan bantuan sebesar Rp 59,9 miliar untuk perbaikan fasilitas sekolah serta Rp 9 miliar untuk Lembaga Kursus Pendidikan (LKP). Upaya tersebut membuahkan hasil: pada tahun 2025, Pemerintah Pusat menyalurkan Rp 45 miliar melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan, yang menyentuh 96 sekolah di seluruh Jepara. “Revitalisasi ini bukan proyek satu tahun; kami yakin program ini akan berlanjut dan terus memperbaiki kualitas belajar mengajar,” tegas Witiarso.
Dengan latar belakang yang pernah menggeluti dunia startup, Witiarso menerapkan pendekatan inovatif dalam setiap kebijakan. Ia tidak hanya menunggu dana, melainkan aktif menjalin kemitraan, mengoptimalkan anggaran, dan mengajak seluruh stakeholder—dari Forkopimda hingga masyarakat—untuk bersama‑sama mewujudkan Jepara yang MULUS. Dalam setiap pertemuan, ia selalu menekankan satu hal: “Jika jalan mulus dan sekolah mulus, maka kesejahteraan rakyat akan mulus pula.”
Kini, ketika debu proyek mulai mengendap dan papan nama “Mulus” terpasang di setiap titik perbaikan, warga Jepara menantikan babak baru yang lebih terhubung, lebih pintar, dan lebih religius. Langkah Witiarso Utomo, yang dimulai dari jargon sederhana, telah menjelaki jalur yang nyata—jalan yang rata, jembatan yang kuat, dan ruang belajar yang bersih—menuju Jepara yang benar‑benar MULUS.
(Edi P)

