JEPARA – WARTAJAVAINDO.COM
Bupati Jepara Dian Kristiandi mengukuhkan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Jepara. Pengukuhan ini dilakukan saat apel gabungan siaga bencana di alun-alun Jepara, Kamis (18/11/2021).
FPRB ini terdiri dari lintas sektor yang ada di Kabupaten Jepara. Mulai dari instansi pemerintah, relawan hingga organisasi masyarakat.
Bupati Dian Kristiandi berharap dengan pengukuhan FPRB ini maka sinergitas lintas sektor dalam penanggulangan bencana semakin mantap langkahnya. “Adanya Forum ini tentu akan memperkuat soliditas, solidaritas dan sinergitas seluruh komponen yang ada di Jepara dalam menjadikan Jepara sebagai Kabupaten yang tangguh bencana,” kata Bupati Andi.
Andi menambahkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan untuk Kabupaten Jepara terjadi pada Januari 2022. Dengan curah hujan lebih dari 500 mm per bulan.
Sementara itu, berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2020, Jepara masuk dalam kategori daerah dengan resiko bencana tinggi. Di Jawa Tengah, Jepara menempati urutan ke-12. Sedangkan di tingkat nasional berada di urutan 218 dengan skor 148,77.
Dari penilaian IRBI pula, Andi menjelaskan ada tujuh potensi bencana alam yang bisa menimpa Jepara. Antara lain banjir, gelombang ekstrim dan abrasi, kebakaran lahan dan hutan, cuaca ekstrim dan kekeringan. Sedangkan, untuk gempa bumi dan tanah longsor, IRBI menilai Jepara beresiko sedang.
“Dua bulan di akhir tahun ini sangat rawan. Kita harus melakukan mitigasi bencana secara bersama-sama,” harap Andi.
Sepanjang tahun 2021 ini, lanjut Andi, sudah ada 97 kejadian bencana alam. Seperti banjir, tanah longsor, angin putting beliung, kebakaran atau kecelakaan laut yang mengakibatkan kematian.
Lebih lanjut politisi PDIP itu menyebut ada beberapa desa yang sangat rawan diterpa bencana. Seperti Desa Dorang dan beberapa desa di Kecamatan Nalumsari, beberapa desa di Kecamatan Kedung, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Keling, dan Kecamatan Kembang.
Usai apel, orang nomor satu di Jepara itu mengecek sejumlah sarana prasana dan peralatan penanganan kebencanaan yang dimiliki oleh BPBD dan TNI/Polri. Pengecekan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan jika terjadi bencana di Jepara.
Pewarta E John, Editor Radja