BPBD Kota Yogjakarta Antisipasi Hujan Lahar Dari Gunung Merapi di Musim Penghujan

YOGYAKARTA. WARTAJAVAINDO. COM— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogyakarta menyatakan untuk peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang bersamaan dengan musim penghujan memunculkan potensi terjadinya lahar hujan. Ancaman paling besar terdapat di Sungai Code.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Jogjakarta Iswari Mahendrarko kepada Tim Media Wartajavaindo mengatakan bahwa, untuk potensi lahar hujan perlu diantisipasi sebab Kota Yogyakata dilalui oleh tiga sungai (Code, Winongo dan Gajahwong) yang berhulu semua dari Gunung Merapi.
Namun, perhatian tertuju kepada Sungai Code. Sebab, sungai itu dapat dikategorikan sebagai kawasan yang paling rawan terkena dampak lahar hujan. Terdapat delapan kemantren yang berbatasan langsung dengan sungai tersebut, yakni Tegalrejo, Jetis, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Gondomanan, Mergangsan dan Umbulharjo.
Iswara Mahedarko dalam keterangannya bahwa, jika menengok bencana erupsi Merapi 2010, terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Pada saat itu sejumlah bantaran sungai belum dilengkapi talud.
“Kamera CCTV dan sistem peringatan dini lahar hujan urung tersedia sehingga “Sosialisasi kepada masyarakat dan simulasi juga belum ada,” tambah Iswara
Mengulas dari catatan tadi, Iswara dan jajaranya telah mengambil langkah demi mengantisipasi kejadian serupa pada tahun ini. Kamera CCTV dan sistem peringatan dini sudah terpasang.
“Termasuk sosialiasi kepada masyarakat di bantaran sungai soal lahar hujan,” jelasnya kepada Tim Media Wartajavaindo ketika di temui di ruangannya hari Jum’at tanggal (20/11/2020)
Lurah Keparakan, Rina Budi Prastiwi menyampaikan bahwa wilayahnya termasuk rawan dan menjadi langganan terkena dampak lahar hujan. Pasalnya, bagian timur Kalurahan Keparakan berbatasan langsung dengan Sungai Code sehingga
Secara berkala kita lakukan sosialisasi dan pembelajaran kepada masyarakat tentang mitigasi bencana lahar hujan. Bukan cuma itu, pembelajaran terhadap mitigasi bencana lainnya seperti banjir pun juga kita lakukan,” ungkap Rina Budi Prastiwi.
Menurut Rina Budi Prastiwi, “Langkah preventif itu, makin intens dilakukan menyusul peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang bersamaan dengan datangnya musim penghujan, ” Lurah Keparakan Rina Budi Prastiwi.
Reporter : Media Wartajavaindo BANU DM