SEMARANG, WARTAJAVAINDO.COM –
Efek samping dari pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 di Jawa Tengah cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa setelah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Hal ini membuktikan bahwa pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun aman dan sifatnya cenderung ringan serta mudah diatasi.
“Untuk mempercepat dan menciptakan herd immunity, pada kesempatan kali ini kami targetkan vaksinasi untuk peserta sebanyak 33.000 dosis,” kata Kabinda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto, S.H, M.M dalam siaran tertulisnya. Kamis (3/2)
Pihaknya tetap konsisten menggelar vaksinasi bagi masyarakat vaksinasi massal anak / pelajar usia 6-11 tahun dan masyarakat di 17 (tujuh belas) wilayah Kabupaten / Kota di Prov Jateng dengan target peserta vaksin dalam
“Kota Semarang, Kota Salatiga, Kab Semarang, Demak, Grobogan, Boyolali, Jepara, Blora, Tegal, Pekalongan, Brebes, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Sukoharjo, Karanganyar, menjadi lokasi sasaran vaksinasi kali ini,” jelasnya.
Dengan rincian wilayah pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun meliputi Kota Semarang, Kota Salatiga, Kab Semarang, Demak, Grobogan, Boyolali, Jepara, Blora, Tegal, Pekalogan, Brebes, Banyumas, Banjarnegara, Temanggung, Sukoharjo,dan Karanganyar. Sedangkan DTD di Kabupaten Pekalongan, Brebes, dan Temanggung.
Lebih lanjut, untuk vaksinasi Booster ada di Kota Semarang, Kota Salatiga, Kab Semarang, Kab Demak,dan Kab Grobogan dengan target 5000 orang tervaksinasi dengan aman.
“Vaksinasi yang dipergunakan untuk anak masih sama menggunakan sinovac, dan secara door to door (DTD) serta vaksinasi booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan,” papar Sondi.
Guna mendapatkan vaksin lengkap enam bulan sebelumnya, masyarakat harus berupaya mencari informasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin booster, setelah memenuhi kriteria minimal berumut 18 tahun.
“Kami berharap masyarakat segera medapatkan vaksin booster, karena untuk mendukung terciptanya herd immunity sehingga masyarakat tahan terhadap virus covid 19 yang terus bermutasi,” tandasnya.
Tak lupa Sondi juga mengingatkan kepada masyarakat, walaupun telah mendapatkan vaksin masyarakat tidak meninggalkan penerapan prokes. Bila ini terus dilakukan pasti akan efektif dalam mencegah penularan Covid19.
“Tetap waspada dan jangan panik dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 di akhir Januari 2022 ini. Walaupun sudah divaksin harus terapkan Prokes, bila itu terus dilakukan akan efektif untuk pencegah penularan virus ini,” pungkasnya. (BR).