0
0
GROBOGAN, wartajavaindo.com
Seringkali terdapat kebingungan dari pelaku usaha untuk memahami ketentuaxn dalam memproduksi pangan olahan dan mendaftarkan produk ke Badan POM.
Bagaimana melaksanakan aspek dalam Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)?
Apakah boleh usaha rumahan mendaftarkan pangan olahan MD ?
Bagaimana teknis registrasi pangan olahan?
Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, Loka Pengawas Obat dan Makanan di Desa Nampu Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Jawa Tengah l melaksanakan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan Registrasi Pangan Olahan, pada hari Selasa tanggal 23/08/ 2 022 pukul 08.00 wib.
melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Bagi Pelaku Usaha Pangan Desa Nampu Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Jawa Tengah .
Acara dibuka langsung oleh Dr H Edy Wuryanto, S.KP , M.KEP menyampaikan informasi mengenai registrasi pangan olahan yang benar, lengkap, jelas dan mudah dipahami diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pelaku usaha pangan olahan sehingga pelaku usaha dapat memastikan pangan olahan yang akan diregistrasi aman dan bermutu, kemudian dapat melakukan registrasi pangan olahannya secara mandiri sehingga mampu memperoleh izin edar untuk pangan olahan yang diproduksi. Izin edar pangan olahan memiliki manfaat yang besar untuk pelaku usaha pangan olahan, diantaranya jaminan keamanan mutu dan gizi pangan, memperluas pemasaran produk baik di dalam dan di luar negeri, meningkatkan daya saing produk, meningkatkan kepercayaan produk, dan mendapatkan nilai tambah pada produk pangan olahannya.
Acara dihadiri Dr H Edy Wuryanto S.KP , M.Kep Anggota Komisi IX DPR RI, Lusi Anggota DPRD dari PDI Perjuangan Kabupaten Grobogan, Maelani Dewi Lestari, S.Farm ,Apt ,Camat Karangrayung Munawar, Kapolsek Karangrayung AKP Sutikno,SH ,Danramil Karangrayung Kapten Isbandi,Kepala desa Nampu Ngatemin, segenap Staf Perangkat desa,BPD dan TP PKK Desa Nampu dan sebanyak 140 peserta dari Pelaku Usaha Pangan masyarakat Desa Nampu.
Kemudian dilanjutkan pemaparan materi “Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)”oleh Maelani Dewi Lestari S.Farm,Apt dari Balai Besar POM di Semarang dan Materi Kedua “Tata Cara Registrasi Pangan Olahan dan Demo Registrasi Pangan Olahan” oleh Maelani Dewi Lestari,S.Farm ,APt (Sub Koordinator Sub Kelompok Substansi Pengujian Kimia) dari Balai Besar POM Semarang.
Adanya kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan bagi Pelaku Usaha Pangan dapat mendorong kemandirian, pemahaman dan kemampuan kepada Pelaku Usaha dalam penerapan CPPOB dan Tata Cara Registrasi Pangan.
Kepada Tim Media Wartajavaindo Grobogan Dr H Edy Wuryanto S.KP, M.Kep menyampaikan bahwa,” Desa Nampu merupakan desa yg paling pojok sehingga untuk masalah kesehatan , makanannya dan Stanting menjadi prioritas dan harus ada perhatian dari pemerintah,” Ujarnya.
Dikatakan Dr H Edy Wuryanto S.KP M.Kep, ” kita bekerja sama dengan Badan POM Semarang untuk sosialisasi menangani masalah makanan keluarga dan stanting,yg bisa mendorong masyarakat untuk hidup sehat,”Ungkapnya.
Menurut Dr H Edy Wuryanto ,S.KP M.Kep bahwa, Komisi IX DPR RI dengan Badan POM sesuai dengan perintah presiden Joko Widodo mendorong masyarakat untuk bahan baku obat tidak impor dan menggunakan bahan baku obat yang di indonesia hanya 3% menggunakan bahan baku sendiri,padahal indonesia itu kaya akan bahan baku obat, sehingga badan POM punya langkah-langkah untuk mendorong perusahaan farmasi indonesia,” katanya.
Dijelaskan pula oleh Dr H Edy Wuryanto S.KP M.Kep , untuk perusahan farmasi BUMN mampu punya strategi untuk meriset obat sehingga tidak lagi impor,” Tuturnya.
Dr H Edy Wuryanto, S.KP, M.Kep berharap Badan POM juga bisa membuat Perusahan farmasi dibawah BUMN untuk mampu menghasilkan yang terbaik tidak mengandalkan luar negeri,”Pungkas nya
Reporter : BANU DM.
Editor : Raja .
