KARANGANYAR – Wartajavaindo.com
Belum genap satu tahun proyek talud yang berlokasi didukuh Kedung Ngunut Desa Plosorejo Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar ambrol.
Dari informasi masyarakat setempat pembangunan talud tersebut baru selesai dikerjakan sekiyar empat bulan, namun sekarang kondisinya sudah ambrol, warga sekitar juga tidak tahun asal usul proyek tersebut.
Menurut warga, pada waktu pengerjaan proyek masih musim kemarau tidak ada hujan sekarang bangunan talud ambrol disaat musim hujan sehingga bangunan tersebut tidak dapat menahan debit air menyebabkan ambrolnya bangunan, tutur warga.
Selain itu, di lokasi juga tidak ditemukan papan nama proyek maupun prasasti sebagai penanda resmi pembangunan, imbuhnya
Seorang aktivis peduli desa, Joni dari LSM LAPAAN RI menyebut proyek tersebut sebagai “proyek siluman” karena kurangnya transparansi yang melanggar aturan keterbukaan informasi publik.
Proyek pemerintah untuk infrastruktur desa seharusnya dilakukan dengan pengawasan yang memadai agar hasilnya berkualitas dan sesuai harapan, ia menilai pelaksanaan proyek ini asal-asalan sehingga menyebabkan talud ambruk dalam waktu singkat.
Warga setempat mengaku telah melaporkan kerusakan ini sejak dua minggu lalu, namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak terkait, yang membuat masyarakat semakin kecewa, ujarnya
Joni sangat menyayangkan kejadian ambrolnya bangunan talud yang baru selesai 4 bulan, kami akan menindaklanjuti persoalan ini secara serius untuk memastikan apakah ambruknya talud disebabkan oleh faktor alam atau kelalaian kontraktor.
Dengan adanya pemberitaan ini, mereka berharap dinas terkait dan Aparat Penegak Hukum segera turun tangan menyelesaikan masalah ini secara transparan. Langkah tegas diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, serta untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap proyek pembangunan desa, pungkasnya.( HR )