TEMANGGUNG, wartajavaindo.com
APTI (Asosiasi Petani Tembakau ) Temanggung jumat pagi (30/9/2022) bertempat di Balai Dusun Lamuk Gunung Desa Legoksari, Kec. Tlogomulyo, Kab. Temanggung menggelar Sarasehan Panen Tembakau Temanggung dengan tema Distorsi Kenaikan Cukai Hasil Tembakau: Kesejahteraan Petani dan Pekerja Sektor Pertembakauan makin Tak Pasti .
Pembicara terdiri atas Siyamin, Ketua DPC APTI Temanggung, Joko Budi Nuryanto Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan Temanggung, Nirwala Dwi Heryanto, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DirektoratJenderal (Ditjen) Bea dan Cukai serta dihadiri oleh 100 petani tembakau Temanggung.
Siyamin, Ketua DPC APTI Temanggung selaku narasumber pertama menyebutkan bahwa perputaran capital selama musim tembakau mencapai 3.5 T di temanggung namun petani belum dapat bagian yang optimal.
“Pada musim panen tembakau saat ini harga tidak menentu, sedangkan sejak tahun lalu sudah ditetapkan kualitas grade yang rigid oleh perusahaan rokok besar seperti Djarum. Ironinya saat ini bicara kualitas terkendala dan terpengaruh cuaca, yang mempengaruhi harga jual rokok , apalagi saat cukai rokok naik.”papar Siyamin.
“Padahal kapasitas panen raya tembakau Temanggung mencapai 8000 ton sehingga perlu regulasi lokal untuk pola perdagangan agar petani bisa sejahtera” pugkasnya.
Joko selaku narasumber mewakili Pemkab Temanggung menyatakan bahwa Pemkab Temanggung mensupport penuh tanam tembakau sebagai suatu kultur atau budaya masyarakat temanggung, hal ini disebabkan anomali musim yang menjadi kendala panen tembakau untuk mencapai hasil optimal.
“Pemkab melalui dinas pertanian sudah membuat beberapa terobosan untuk membantu petani tembakau seperti membuat varietas tembakau Kemloko 7 yang tahan terhadap anomlai cuaca dengan jumlah daun banyak, dan hasil panen optimal yakni 1 hektar mencapai 2 ton daun tembakau.” Papar Joko.
“Pemkab Temangung juga mensiasati terbitnya PERMENTAN 10 /22 tentang pengurangan jenis pupuk subsidi tinggal 2 jenis urea dan ZA phonska yang relative kurang optimal untuk tanaman tembakau. Kelangkaan pupuk saat tanam raya saat ini dapat dihindari dengan melakukan distribusi pupuk tiap hari mencapai 200 ton untuk seluruh Kabupaten Temanggung”, imbuhnya.
Nirwala, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai menyatakan musuh besar industri tembakau saat ini adalah industri rokok illegal tanpa cukai yang merugikan negara sampai 75% dari yang diterima negara Rp 3,47 triliun pada 2021, dimana angka kerugian tersebut seharusnya dapat dikonversi untuk mensejahterakan petani melalui bagi hasil cukai tembakau.
Pewarta David
Editor Raja