Apa Kata Senior Advokat Tentang C-19 (Covid-19)?

0 0
Read Time:2 Minute, 6 Second
Kamal Firdaus, seorang tokoh Advokat senior di Yogjakarta

Oleh: Kamal Firdaus

WARTAJAVAINDO.COM

“UNTUK SEMUA KERABAT, SEJAWAT DAN SAHABAT YANG SAYA SAYANGI DIMANA SAJA BERADA “

Saya bukan pakar epidemilogi. Saya cuma rajin dan kritis mengikuti pemberitaan tentang Covid – 19 dan penanganannya, juga menerima banyak informasi dari jaringan saya (termasuk dokter2 senior) dan membaca postingan di beberapa Grup WA dan tautan di Facebook dll.

Dari semua itu, menurut hemat saya selama tidak ada kesadaran kolektif masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan dan selama penindakan terhadap pelanggaran protokol kesehatan terkesan tidak konsisten dan diskriminatif MAKA (sekali lagi : MAKA) selama itu pula yg terpapar COVID- 19 akan semakin meningkat terus jumlahnya. Bukan cuma dokter dan tenaga medis tapi beberapa advokat sudah meninggal dunia karena terpapar Covid – 19. Ada pula advokat yang sedang terbaring di RS karena positif terpapar C – 19. Dan pagi ini saya menerima informasi bahwa ada seseorang, anak dari advokat terkemuka, juga sedang terbaring di RS karena positif C – 19, tanpa boleh dibezoek/dijenguk oleh keluarganya. Mengharukan, menyedihkan dan mengerikan!!

Sekali lagi saya perkirakan jumlah kasus positif C – 19 akan semakin b


ertambah dalam beberapa hari ke depan, terutama di pertengahan Desember dan di pertengahan Januari tahun depan. Jumlah kematian pun akan semakin meningkat pula.

Apalagi jika tentang yang dinamakan protokol kesehatan itu sendiri dan pelanggaran terhadapnya jadi perdebatan hukum, bukan hanya perdebatan medis, dalam acara pameran bicara demi pameran bicara di televisi dan media lainnya. Apalagi jika isi dari bicara yang dipamerkan itu sudah bernuansa politik praktis, bukan politik kebangsaan.

Solusinya : mari bersama-sama kita disiplin mematuhi protokol kesehatan. Seiring dengan itu pihak yang berwenang harus tegas (kalau perlu KERAS!) dalam menindak siapapun yang melakukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan. Harus konsisten, tidak diskriminatif.

Sering muncul pertanyaan apakah sense of crisis bangsa kita memang rendah? Rasa empati antar sesama memang rendah? dan sebaliknya rasa egois kita memang tinggi?.




Sebijaknya media massa pun, terutama televisi, berperan aktif dalam menghadapi ancaman maut wabah Covid – 19. Janganlah hendaknya mengadakan acara talk show atau diskusi yang akibat dari polemik antara sesama narasumber ni membuat masyarat jadi abai mematuhi protokol kesehatan.

Untuk menekankan di Yogja khususnya dan diIndonesia, bahwa semua skup profesi advokat (Peradi, Ikadin, KAI) dan organisasi protea lainnya berhak bersama sama menjaga dan mentaati protokol kesehatan.

Sama-sama kita berdo’a untuk kebaikan dan kesehatan diri kita sendiri, keluarga , kerabat dan sejawat kita. Senantiasa berdoa, ikhtiar maksimal dan tawakal.

“SESAL KEMUDIAN TIDAK ADA GUNANYA”

(Pewarta/disampaikan oleh : Waftah)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *