Alm. Markus Wanma : “Nanti Kami Bangun Rumah Untuk Kamorang Jaga Pulau Sain Dan Piay”

0 0
Read Time:2 Minute, 7 Second

RAJA AMPAT – WARTA JAVAINDO, Sain dan Piaynemo ini Raja Ampat punya jadi nanti kami bangun rumah untuk kamu tinggal jaga pulau dua ini kata Alm.Markus Wanma ditirukan saksi mata Udin dari pulau Gag di Waisai 17 September 2024.

Secara adat, masyarakat Raja Ampat telah menjadikan pulau Sain dan Piay sebagai lumbung daging penyu untuk kepentingan pesta adat dan kegiatan gerejawi karena kedua pulau ini merupakan sarang bertelur Penyu yang dijaga dan dilindungi serta dilestarikan secara adat, oleh sebab itu tidak ada penduduk disana

Pulau Sain dan Piyai di Waigeo Barat Kepulauan kini viral di salah satu platform media sosial, dua pulau ini milik kabupaten Raja Ampat namun telah dipasangi nama Pemda Halmahera Tengah. hal ini sontak menyita perhatian publik, sengketa kedua pulau ini telah dimulai tahun 2009.

Kabupaten Raja Ampat dimekarkan 9 Mei 2003 kemudian dipimpin Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat Defintif tahun 2005. sejak saat itu kabupaten ini berjalan baik, pembangunannya berkembang pesat, namun kerikil politik mulai menerpa, pulau Sain dan Piay disengketakan Pemda Halmahera Tengah sekitar tahun 2009.

Udin yang juga saksi mata berdirinya kabupaten Raja Ampat mengatakan bahwa sengketa pulau Sain dan Piyai merupakan konflik interest antara Eksekutif dan Legislatif di Raja Ampat, pasca Pilkada 2005 dan Menjelang Pilkada 2010.

Ketika konflik pulau Sain dan Piay terjadi, saya bersama Bupati Wanma, Kabag P.M dan staf Pemda Raja Ampat berkunjung ke Sain dan Piaynemo, saya sendiri saksikan beliau berbicara dengan masyarakat Yoi dari pulau Gebe, Halmahera Tengah, yang tinggal disana, katanya begini :

” Pulau dua itu kabupaten Raja Ampat punya kamu tinggal mencari makan disitu, nanti kami bangun rumah sosial untuk Kamorang tinggal jaga pulau yang diiyakan mereka ” cerita Udin sambil bertanya rumah-rumah itu apakah sudah direalisasi atau belum, kendalanya apa.

Namun pernyataan Alm.Bupati Wanma membangun rumah untuk jaga pulau Sain dan Piay tidak sesuai kenyataan karena Pemda Halmahera Tengah sudah memasang nama dan papan larangan Pemda Halteng Agustus 2024, bahkan mereka dihukum merayap keliling pos jaga Pemda Halteng karena mempertahankan Sain dan Piyai, kata Aktivisi Konservasi Penyu Raja Ampat, Riki Mayor.”

Sengketa Sain dan Piay telah berlangsung lama sejak 2009, bahkan telah dibahas DPRP PB dan Achmad Kurnia Komisi Ii DPR RI Tahun 2022, namun hingga kini belum memiliki titik terang. Sengketa Sain dan Piay kini kembali bergulir ketika Pilgub Papua Barat Daya sedang bergulir.

Isu sengketa pulau Sain dan Piyai terjadi tarik menarik yang diduga melibatkan salah satu Bupati di Raja Ampat karena kedekatan suku dan keluarganya, masyarakat Papua menghendaki MRP PBD untuk menarik kembali kedua pulau sebagai aset Raja Ampat dan Papua Barat Daya. ( Salomo )

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *