JEPARA-WARTAJAVAINDO.COM
Curah hujan yang terus meningkat menjadikan dibeberapa wilayah Kabupaten Jepara terendam banjir. Desa Dorang Kecamatan Nalumsari salah satu wilayah yang mengalami banjir cukup parah akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air. Warga melaporkan, lokasi terparah saat ini di RT.5, RW.2dan RT.4, RW.2 yang kebetulan lokasinya bersebalahan dan kondisi air diketinggian mencapai 50-70 sentimeter . Data masuk tercatat 4.472 warga yang terdampak banjir.
Sesuai dengan laporan yang masuk di lokasi RT 1-5 RW 2, korban terdampak banjir sebanyak 432 kartu keluarga (KK) atau 1.338 jiwa. Jumlah ini terdiri dari 966 dewasa, 258 anak-anak dan 114 balita. Selanjutnya banjir menggenang di RT 1-7 RW 3, dengan jumlah terdampak sebanyak 1.039 KK atau 3.134 jiwa terdiri dari 1.255 dewasa, 369 anak-anak dan 172 balita.
“Banjir di Desa Dorang tidak hanya melanda pemukiman warga namun meluas hingga mencapai 120 hektar turut terendam,”Kata Haiz,
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Ketua DPRD Haizul Ma’arif atau Gus Haiz panggilan akrabnya meminta kepada Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta untuk mengirimkan bantuan logistik agar membantu warga yang mulai terisolir banjir dikarenakan air semakin meluas.
“Dengan kondisi yang cukup parah ini kami meminta Pj Bupati Edy Supriyanta agar mengirimkan bantuan logistik mengingat sebagian wilayah Dorang mulai terisolir dan hujan masih belum berhenti,” kata Haiz.
Selain mengirimkan bantuan logistik berupa beras dan bahan cadangan makanan lainnya, Gus Haiz mengatakan jika dipandang perlu dibuka dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan makanan bagi warga yang terjebak banjir. Selain itu Haiz mengimbau kepada masyarakat agar tetap berpuasa. Ia juga mengingatkan agar warga memperhatikan keselamatan keluarga terutama anak-anak dan orang tua.
“Selain bantuan logistik, jika dipandang perlu agar dibuka dapur umum untuk memenuhi keperluan buka puasa dan sahur bagi warga yang terjebak banjir, juga untuk anak-anak dan orang tua agar diperhatikan, ” pinta Haiz.
Kemudian perlu diperhatikaan tim BPBD agar berkoordinasi dengan relawan relawan yang ada agar terus bekerja sama dalam upaya evakuasi jika dipandang perlu, baik orang maupun barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Juga menginventarisir jumlah warga dan luasan serta ketinggian air. Kemudian sangat penting berkoordinasi dengan PLN agar mengantisipasi bahaya terjadinya konsleting.
“Kepada tim BPBD agar berkoordinasi yang baik dengan para relawan yang ada dalam proses evakuasi para korban juga barang berharga jika dianggap perlu, juga berkoordinasi dengan PLN agar mengantisipasi aliran listrik supaya tidak membayakan,” pungkas Haiz.
John
Editor Raja