15 Juni 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

ADA DUKA DIBALIK KEBIJAKAN, “Dua Hari Di Rumah Saja”

0 0
Read Time:1 Minute, 43 Second

CILACAP, WARTA JAVAINDO.COM : HARI pertama diberlakukanya ‘Dua Hari di Rumah Saja’ (6-7 Februari 2021) sebagaimana himbauan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membuat suasana jalan-jalan di wilayah Kabupaten Cilacap lengang. Termasuk di Kecamatan Kroya, Cilacap. Jalan-jalan utama di Kroya, seperti Jl. Yos Sudarso dan Jl Ahmad Yani benar-benar sepi dan lengang.

Jl. Ahmad Yani Kroya Cilacap yang krodit di hari-hari biasa

Sebagaimana diketahui, untuk menekan laju penyebaran Covid-19 yang masih tinggi di Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur No 443.5/000/193, Tentang : Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan Pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah.

Jl Yos Sudarso, Kroya Cilacap yang lengang Sabtu (6/2) di hari pertama setelah ada edaran gubernur Jateng “Dua Hari Di Rumah Saja)

Seperti yang menjadi kekhawatiran banyak pihak, terutama para pelaku usaha di Jawa Tengah, kebijakan Gubernur Jateng yang meminta    masyarakat “Dua Hari Di Rumah Saja” telah  berdampak lesunya kegiatan ekonomi di masyarakat.

Pelaku usaha yang paling parah terkena imbas dari kebijakan Gubernur Jawa Tengah tersebut adalah para pedagang kecil seperti PKL (pedagang kaki lima) dan pedagang di pasar-pasar tradisional.

“Di hari-hari biasa saja sudah sulit mengais rejeki. Ini malah ditambah ada himbauan agar masyarakat dua hari tak keluar rumah, jelas membuat para pedagang kecil makin klimpungan” ungkap salah seorang pedagang di pasar Kroya Cilacap.

Tak Ada Pengunjung

Dari pengamatan wartawan Warta Java Indo di Kroya, Cilacap Sabtu pagi hingga siang, meski toko-toko dan pasar tradisional di Kroya tetap buka, namun kondisinya sangat memilukan sepi,  tak ada pengunjung yang datang. Tak pelak hal ini pun mengundang duka. Harapan para pedang itu bisa memperoleh penghasilan, agar ‘dapur’ nya bisa tetap ‘ngebul’ pun melayang.

Kiranya tak berlebihan bila menggambarkan nasib para pedagang kecil itu pun, “bak sudah jatuh tertimpa tangga”. Nasib pedagang kecil kian merana, karena tak tahu sampai kapan pandemi Corona itu berhenti ‘menghajar’ kehidupannya. (02)

Pewarta : Daryoto, Editor (W1D02)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *