19 Oktober 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

Abdul Wahab Warwey Melakukan Pembohongan Publik Untuk Menutupi Siasat Licik Dinasti Politik

RAJA AMPAT – WARTA JAVAINDO, Sangat disayangkan seorang pejabat sekelas Ketua DPRD mampu melakukan pembohongan publik, hal ini dilakukan mantan Ketua DPC Partai Demokrat yang juga adalah Ketua DPRD Raja Ampat, Abdul Wahab Warwei terkait pernyataannya tentang diberhentikannya Ketua DPC Demokrat Kabupaten Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, pada sebuah media online, 29 Agustus 2024.

Wakil Bupati Raja Ampat yang juga adalah Bakal Calon Bupati Raja Ampat periode 2024-2029, Orideko Iriano Burdam S.I.P, M.M, M.Ec.Dev, sebelum mendaftar ke KPUD kabupaten Raja Ampat, 28 Agustus 2024, dia dan Balon Wabup Drs.Mansur Syahdan M.Si, melaksanakan Deklarasi Pasangan Orideko Mansur ( ORMAS ), sekaligus menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua DPC Demokrat kabupaten Raja Ampat.

Orideko Burdam menyatakan  mengundurkan diri dari partai Demokrat dan secara simbolis mengembalikan jaket partai Demokrat yang diterima Rido Sopaheluwakan, anggota partai dan Caleg Demokrat Raja Ampat pada 28 Agustus 2024.

“ Saya nyatakan saya tidak mau cape lagi, saya tidak mau rugi “, sebuah pernyataan yang singkat.

Orideko Burdam menyatakan tidak mau cape dan tidak mau rugi lagi karena Wakil Bupati Raja Ampat ini berhasil memenangkan Demokrat sebagai pemenang Pileg 2024 dan mengantarkan Demokrat sebagai pemegang palu DPRK Raja Ampat, walaupun rakyat sudah tidak menghendaki Demokrat terutama dibawah kepemimpinan Abdul Wahab Warwei dan Abdul Faris Umlati.

Sebagai Wakil Bupati, Orideko sering dibatasi, usulan-usulan rakyat yang disampaikan tidak diterima bahkan pembahasan anggaran pun tidak dilibatkan, hingga hak-hak keuangan yang sering tersendat, walaupun begitu demi jalannya roda partai Orideko membiayai penuh dari kocek pribadi, apalagi pada saat Pileg 2024, hingga mempertahankan Demokrat sebagai pemenang Pileg di Raja Ampat.

Pernyataan pengunduran diri Orideko Burdam mendapat reaksi dari mantan ketua DPC Demokrat Raja Ampat Abdul Wahab Warwei yang menyatakan bahwa pengunduran diri Orideko Burdam sudah terlambat karena Balon Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat periode 2024-2029 dari partai Demokrat, Ria Umlati, telah mendaftar pada KPUD Raja Ampat, Selasa, 27 Agustus 2024, oleh karena itu telah ditunjuk Plt. Ketua Demokrat menggantikan Orideko.

Orideko Burdam yang dikonfirmasi media ini menyatakan bahwa secara mekanisme organisasi saya belum diberhentikan karena jangankan surat pemberhentian, pemberitahuan lisan saja tidak pernah dia terima, apalagi tenggat waktu yang dipakai adalah berdasarkan waktu pendaftaran Paslon Demokrat ke KPUD Raja Ampat, 26 Agustus 2024, inikan cuma akal-akalan dan tipu muslihat Abdul Wahab Warwei dan DPD Partai Demokrat propinsi Papua Barat Daya melakukan pembohongan publik.

Diketahui B1 KWK Paslon Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat 2024-2029 dari partai Demokrat diberikan kepada Siti Ria Umlati dan Benoni Saleo, padahal Ketua DPC Demokrat Raja Ampat adalah Orideko Iriano Burdam, namun pendaftaran ke KPUD Raja Ampat harus mendapatkan tanda tangan Ketua DPC Demokrat Raja Ampat, sementara Orideko Burdam diusung Nasdem dan PKS, oleh sebab itu, untuk mendaftar ke KPUD, pemberhentian Orideko Burdam dan ditunjuk Plt. Ketua DPD Demokrat Papua

Barat Daya Abdul Faris Umlati agar Ria Umlati dan Benoni Saleo bisa mendaftar dan diterima oleh KPUD Raja Ampat.

Partai Demokrat Raja Ampat sebelumnya memiliki 9 kursi, namun 4 anggota aktif mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI satu orang, dan DPRP Papua Barat Daya 3 orang termasuk Abdul Wahab Warwei namun tidak terpilih, tersisa 5 orang, namun pada Pileg 14 Pebruari 2024, 2 orang tidak lolos, sementara 3 yang terpilih, kepemimpinan Orideko berhasil menambah 3 kursi, menjadi 6 dan keluar sebagai pemenang dan pemegang palu DPRK Raja Ampat 2024-2029.

Orideko Burdam S.I.P, M.M, M.Ec.Dev telah berkorban waktu, tenaga dan biaya untuk memenangkan partai Demokrat Raja Ampat, namun rekomendasi partai Demokrat B1 KWK diberikan kepada Ria Umlati, adik kandung Ketua DPD Demokrat Papua Barat Daya yang juga adalah Bupati Raja Ampat, bahkan disiasati dengan penunjukkan Plt. agar memuluskan Ria Umlati mendaftar ke KPUD Raja Ampat.

( salomo ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *