7 November 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

Festival Kerukunan Desa Plajan: Wujud Toleransi dan Ekoteologi Jepara yang Menginspirasi

Wartajavaindo.com

Jepara – Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, JEPARA, menjadi tuan rumah Festival Kerukunan yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) pada Kamis (23/10/2025) malam. Acara ini dihadiri oleh pejabat-pejabat tinggi, termasuk Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar, yang mewakili Bupati Jepara H. Witiarso Utomo.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Desa Plajan sebagai lokasi festival. “Ini merupakan pemilihan yang tepat dari PKUB karena Desa Plajan ini merupakan desa yang menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Jepara,” kata Hajar.

Hajar juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan visi-misi Jepara MULUS (Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius) yang diusung oleh Bupati Jepara. Menurutnya, bidang keagamaan atau religius menjadi salah satu pilar utama pembangunan Kabupaten Jepara ke depan.

“Religius ini tidak hanya untuk satu agama saja, tapi semua agama akan kami libatkan untuk membangun Kabupaten Jepara,” ujarnya.

Hajar juga memaparkan program unggulan Jumat Berangkat (Bertemu dengan Masyarakat) yang bertujuan mempererat kerukunan antarumat beragama. Program tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Jepara untuk mempererat kerukunan antarumat beragama, dimulai dari silaturahmi dengan masyarakat non-muslim, dilanjutkan dengan masyarakat muslim, dan diakhiri dengan Salat Jumat bersama.

“Keterpilihan Plajan dalam program ini menegaskan Jepara sebagai daerah yang warganya memiliki jiwa religius, toleran, dan berbudaya,” tandasnya.

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) H. Muhammad Adib Abdushomad menyampaikan bahwa Desa Plajan dipilih karena kondisi nyata masyarakatnya yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

“Semoga tahun depan kalau ada program IIS (Indonesia Interfaith Scholarship), Desa Plajan akan dikunjungi tamu-tamu dari luar negeri,” ucap Adib.

Adib menambahkan bahwa kerukunan yang terjalin di Desa Plajan dan sejumlah daerah lain menjadi contoh nyata bagi dunia. Hal tersebut, menurutnya, sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia menjadi refleksi dan rujukan dunia dalam hal kerukunan umat beragama.

“Maka kerukunan dan kedamaian ini menjadi penting dalam pembangunan daerah,” kata Adib.

Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan seni ketoprak Wahyu Budoyo, serta penyerahan bantuan dari Baznas. Festival Kerukunan Desa Plajan diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai kerukunan dan menjadi contoh bagi daerah lainnya.

“Kegiatan seperti ini harus terus digaungkan untuk memperkuat kerukunan dan toleransi antarumat beragama,” kata seorang warga Desa Plajan.

“Festival Kerukunan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerukunan dan toleransi,” tambah seorang tokoh masyarakat.

Festival Kerukunan Desa Plajan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam memperkuat kerukunan dan toleransi antarumat beragama.

(Edi P)

1 thought on “Festival Kerukunan Desa Plajan: Wujud Toleransi dan Ekoteologi Jepara yang Menginspirasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *