Keluh Kesah Seniman Grobogan Karena Adanya Pelarangan Pentas

0 0
Read Time:2 Minute, 50 Second

GROBOGAN, WARTA JAVAINDO.COM 

Dengan adanya pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berahir, berdampak besar bagi semua bidang kehidupan, tek terkecuali  industri hiburan di Kabupaten Grobogan. Semua kegiatan hajatan atau acara yang bersifat mengumpulkan banyak orang pun tidak diperbolehkan, karena dengan berkumpulnya banyak orang dikawatirkan ada potensi menyebarkan virus corona disana.

Hal tersebut juga berlaku pada hiburan live musik disuatu hajatan orang punya kerja (mantu) baik yang dipanggung ataupun yang hanya secara lesehan .

Dengan adanya gonjang-ganjing tersebut Awak Media Warta Javaindo Grobogan melakukan investigasi dan wawancara langsung kerumah mereka para seniman yang menjadi korban larangan pentas, baik itu para musisi, Wiyogo, Penyanyi ( artis vokal ), Pesinden, Larasati ( ledek ) dan seniman tari.

Adanya  larangan pentas seni karene Pandemi Covid-19 ini, semua pelaku seni Grobogan  menjadi kelabakan dan nyaris grub kesenian apapun gulung tikar karena job atau undangan pentas (manggung) yang hampir berjalan 9 bulan ini batal semua, beruntung kalau ada satu dua jadwal ulang pentas jadi para seniman masih punya harapan.

“Terus kemana kita harus mengadu”, kata beberapa musisi yang tergabung di  PAMMI Grobogan dihadapan Awak Media.

Soal alasan pemicu kerumunan. 

Pemerhati dan pelaku seni Grobogan H. Suparlan  mengatakan kepada Awak Media Warta Javaindo :

“Pelaku seni yang tergabung di PAMMI ( Persatuan Artis Melayu Indonesia ) Cabang Grobogan sering kena penindakan dan pembubaran saat mengisi  musik live di acara hajatan orang punya kerja” Kata H. Suparlan.

Selalu saja disalahkan adalah hiburannya, dan yang dijadikan barang bukti pembubaran di pesta hajatan adalah alat musik nya atau perangkatnya, sehingga alat musik selalu sibawa oleh penegak hukum sebagai barang bukti penindakan dan hampir semua dibawa kekantor Polsek atau Satpol PP.

“Kenapa mereka yang memegang kebijakan atas larangan tersebut tidak bisa memberikan solusi yang kongkrit, karena ini urusan perut mas,” Kata Ketua DPC PAMMI yang setiap harinya  sebagai MC

Selanjutnya dikatakan: “Walaupun para musisi beserta alat musik dan artis vokal sekalipun ikut diamankan dan dibawa  ke kantor Polisi atau POL PP, di suatu  hajantan tamu tetap akan berdatangan karena alasan persahabatan atau kekerabatan, karena mereka hadir itu atas undangan dari tuan rumah (shobibul hajad), dan pasti disatu titik tertentu  akan terjadi kerumunan orang”, sanggahnya .

Korban.
DPC PAMMI Grobogan berharap para seniman baik musisi dan penyanyi atau yang lain tidak selalu dikambing hitamkan, dan mereka berharap bagi pemangku kepentingan dan memiliki otoritas mau berpikir arif, cerdas dan kreatif untuk bisa mencarikan sulusi agar suatu hajatan orang kerja  para tamu undangan yang hadir ikut mengayu bagyo pawiwahan tidak sampai berkerumun dan selalu mengedapankan protokol kesehatan. Semua bisa terlaksana tanpa mengurangi nilai kesakralan dari hajatan tersebut.

Kalau aparat ingin tegas ya larang saja pihak yang punya hajatan menyediakan tratak dan kursi untuk tamu-tamunya. Otomatis tak ada undangan yang berkerumun.
Mereka para tamu yang datang akan segera bubar atau meninggalkan tempat acara, walaupun ada live musiknya sekalipun. Logikanya begini, orang yang datang menghadiri suatu hajatan biasanya yang dilakukan pertama kali adalah mengisi buku tamu, memasukkan amplop sumbangan ke kotak yang tersedia, kemudian mengucapkan selamat kepada yang punya hajat dan mempelai berdua (bilamana dalam hajatan resepsi pernikahan).
Kemudian shokibul hajad mempersilahkan para tamu undangan menikmati hidangan yang sudah disediakan.
Karena tidak tersedianya  kursi dan tidak ada tratak ditenpat pawiwahan, otomatis mereka para tamu segera bergegas pamit pulang setelah sekira cukup. Sehingga tidak menimbulkan kerumunan masa.

Para seniman memohon kepada pihak pemangku kebijakan untuk bisa meniru, menerapkan semboyan Jawatan Pegadaian “Mengatasi masalah tanpa masalah”, memberikan ijin pentas tetapi tidak menimbukan banyak kerumunan.

 

Koresponden: Puji D, Editor: Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *