NGANJUK, WARTAJAVAINDO.COM.
Hari Kamis diahir tahun 2020, yaitu tanggal 31 Desember 2020 sekitar jam 00:30 WIB telah terjadi peristiwa tragis di sungai DAM Ngudikan masuk Desa Ngudikan Kec. Wilangan Kab. Nganjuk.
Korban bernama NGATEMI (Blora 28 Februari 1996) Perempuan, Islam, Pekerjaan : Belum bekerja, alamat Desa Blungun RT 04 RW 01 Kec. Jepon Kab. Blora Jawa Tengah.
Kejadian tersebut disaksikan oleh
Agung Augerah Penggo Pangsah, Nganjuk 01 Agustus1994, Agama Islam, Pekerjaan Swasta, Alamat Dsn. Awar – awar Ds. Mancon Kec. Wilangan Kab Nganjuk, kemudian Dimas Yuda Setiawan, Nganjuk 23 Mei 1992, Laki – laki, Islam, Pekerjaan Swasta, alamat KTP Dusun Prayungan Desa Selorejo Kec. Bagor Kab. Nganjuk dan Ekik, Nganjuk 27 September 1993, Laki – laki, Islam, Pekerjaan Swasta, Alamat Dusun Gaeng Desa Ngudikan Kec. Wilangan Kab. Nganjuk.
BARANG BUKTI:
1. Sebuah tas pinggang merk Gearbag warna hitam milik sdri. NGATEMI (korban) yang berisikan; 1 (satu) dompet warna cokelat, handphone merk Oppo berikut charger, sisir rambut, jam tangan, pembalut wanita, bedak rias, lispstik, kunci, kartu ATM BRI, kartu bermain, KTP dan uang tunai sebesar Rp. 130.000 (seratus tiga puluh ribu rupiah)
2. Sepasang sendal (model sendal gunung)
KRONOLOGI KEJADIAN:
Awal mula kejadian bahwa benar pada hari Rabu tanggal 30 Desember 2020 sekira jam 20:30 WIB, Sdr. AGUNG dichat melalui Whatsapp oleh korban (Ngatemi); ingin meminjam jaket Sdr. AGUNG karena merasa kedinginan dan Sdr. AGUNG disuruh menjemput korban di terminal Nganjuk. Sesaat kemudian, setelah Sdr. AGUNG menerima pesan dari korban; dengan mengendarai sepeda motornya menuju ke terminal Nganjuk. Setelah sampai terminal Nganjuk, Sdr. AGUNG bertemu dengan korban (Ngatemi). Selanjutnya Sdr. AGUNG dengan korban berboncengan muter – muter, dan akhirnya menuju ke rumah temen Sdr. AGUNG bernama DIMAS YUDA SETIAWAN; yang beralamat Dsn. Mbatu Desa Ngudikan Kec. Wilangan Kab. Nganjuk. Kemudian di rumah sdr. DIMAS, sdr. AGUNG bersama korban (NGATEMI) dan DIMAS menenggak minuman keras jenis Arak jowo sebanyak 1 (satu) botol aqua kecil. Karena sudah agak malam sekitar jam 00:30 WIB, sdr. DIMAS merasa tidak enak dengan tetangganya; sehingga kedua temannya tersebut diajak ke DAM Ngudikan. Sampai di DAM Ngudikan, mereka bertiga melanjutkan menenggak minuman keras sebanyak 1 (satu ) botol Aqua kecil; sambil mereka bertiga ngobrol-ngobrol. Pada saat ngobrol-ngobrol tersebut, korban (NGATEMI) merasa bahwa hubungannya dengan sdr. AGUNG tidak direstui oleh orang tua sdr. AGUNG; selanjutnya korban Ngatemi ingin membuktikan keseriusan hubungannya mereka dengan mengatakan bahwa “TAK BUKTIKAN KEPADA ORANG TUAMU BAHWA AKU SUNGGUH – SUNGGUH SERIUS SAMA KAMU“. Sesaat kemudian, tiba –tiba korban (Ngatemi) melompati pagar pengaman DAM Ngudikan; ingin menceburkan diri ke sungai di DAM Ngudikan tersebut. Secara reflek, sdr. AGUNG bersama sdr. DIMAS berusaha mencegah; dengan cara sdr. Agung memegang baju korban (Ngatemi) dan DIMAS memegangi badan korban (NGATEMI). Setelah itu korban tidak jadi menceburkan diri ke DAM Ngudikan, dan mereka bertiga duduk kembali di pinggiran DAM. Sesaat kemudian ada orang dengan mengendarai sepeda motor dari arah selatan menyapa mereka bertiga, selanjutnya DIMAS mendekat dan menemui orang yang menyapa tersebut. Pada saat DIMAS menemui orang yang menyapa tersebut, tetiba korban (Ngatemi) menerobos pagar pengaman DAM Ngudikan; ingin menceburkan diri ke sungai. Mengetahui hal tersebut secara reflek sdr. AGUNG memegang baju dan rambut korban, namun korban (Ngatemi) tetap berusaha berontak; akhirnya sdr. AGUNG tidak kuat memeganginya. Akhirnya pegangan sdr. AGUNG lepas dan korban (Ngatemi) menceburkan diri ke sungai Dam Ngudikan, mengetahui hal tersebut sdr. AGUNG langsung bergegas menuruni tangga DAM bermaksud ingin menolong dan mencari korban dengan ikut mencebur ke sungai. Karena aliran Sungai Dam sangat deras, sdr. Agung tidak berhasil menemukan korban (Ngatemi) tersebut, sdr. DIMAS pun juga ikut mencari.
(Koresponden : Chaesar)