BGN Gandeng Kementerian Pekerjaan Umum Bangun Dapur Umum Permanen untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

0 0
Read Time:3 Minute, 13 Second

JAKARTA – WARTA JAVAINDO, 25 Maret 2025 – Dalam upaya nyata mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masuk dalam agenda prioritas nasional, Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Pendopo Kementerian PU, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri PU Dody Hanggodo, Kepala BGN Dadan Hindayana, para pejabat tinggi Kementerian PU, serta perwakilan dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan berperan dalam pembangunan infrastruktur.

Pembangunan Dapur Umum Permanen

Melalui kerja sama ini, Kementerian PU akan membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni dapur umum permanen yang akan menjadi pusat produksi dan distribusi makanan bergizi. Dapur ini dirancang untuk menyuplai makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di wilayah sekitarnya.

Dapur SPPG akan dibangun di lahan milik Kementerian PU seluas 900 meter persegi, dengan bangunan dapur berukuran 300 meter persegi, dilengkapi area parkir dan fasilitas pendukung. Kementerian PU juga akan menyediakan infrastruktur penting seperti akses jalan masuk, jaringan air bersih, sistem sanitasi, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), sumur bor, serta peralatan dapur modern.

“Ini adalah bukti nyata kolaborasi lintas lembaga untuk menghasilkan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya dalam peningkatan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Dapur-dapur yang dibangun akan memiliki standar nasional dan dapat direplikasi di seluruh Indonesia,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo.

Lokasi Strategis di Sembilan Provinsi

Dari 51 lahan milik Kementerian PU yang digunakan untuk Yayasan Pendidikan Putra, telah dipilih sembilan lokasi strategis yang akan menjadi prioritas pembangunan dapur SPPG. Lokasi-lokasi tersebut berada di Provinsi Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Pada tahap pertama, pembangunan akan dimulai di tiga lokasi: Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah), Kota Banjar (Jawa Barat), dan Kota Jambi (Jambi). Pemilihan ini didasarkan pada kedekatan dapur dengan sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan Putra, kemudahan akses jalan utama, dan keberadaan sejumlah sekolah dalam radius enam kilometer dari dapur.

Dibangun dengan Skema CSR BUMN Karya

Pembangunan infrastruktur dapur SPPG ini akan dibiayai melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) oleh tiga BUMN Karya, yakni PT Adhi Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero). Biaya pembangunan satu unit dapur SPPG diperkirakan mencapai Rp4,5 miliar. Dana tersebut mencakup pembangunan bangunan dapur, tempat parkir, akses jalan masuk, jaringan air bersih, sanitasi, IPAL, peralatan dapur lengkap, serta kendaraan distribusi untuk memastikan makanan bergizi dapat menjangkau sekolah-sekolah di sekitarnya secara efisien.

Mendukung Program Strategis Nasional

Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan besar yang diberikan oleh Kementerian PU. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi besar Indonesia 2045 dalam menciptakan generasi emas yang sehat dan cerdas. “Kami percaya, dapur-dapur SPPG ini tidak hanya menjadi tempat memasak makanan bergizi, tetapi juga menjadi simbol komitmen bersama pemerintah untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik melalui pemenuhan gizi anak-anak bangsa,” katanya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan bagian dari program Quick Wins yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. MBG menargetkan anak-anak sekolah dari keluarga prasejahtera, ibu hamil, dan balita untuk mendapatkan akses makanan sehat yang terjamin kualitas gizinya setiap hari.

Siap Beroperasi Tahun Ini

Setelah penandatanganan MoU dan proses perizinan selesai, konstruksi dapur SPPG akan segera dimulai dengan estimasi waktu pembangunan sekitar empat bulan. Dengan demikian, BGN berharap dapur-dapur ini sudah dapat beroperasi penuh pada tahun ini, menyuplai ribuan porsi makanan bergizi setiap hari.

“Sinergi ini akan terus kami jaga dan perkuat. Kami berharap semua pihak, termasuk pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat, turut mendukung agar manfaat nyata dari dapur SPPG dapat dirasakan oleh seluruh anak-anak Indonesia,” tutup Dadan.

Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia melawan stunting, malnutrisi, dan kesenjangan akses gizi, serta langkah awal menuju generasi yang sehat, kuat, dan cerdas menyongsong Indonesia Emas 2045.

Liputan: Safri Ahmad

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :