Hadirkan Forkopimda, Ketua LJM Yulis Ajak Ormas, LSM dan Organisasi Media Sinergi Membangun Jepara Maju

JEPARA – WARTAJAVAINDO COM
Ketua Lembaga Jepara Membangun (LJM) Yulis menggelar kegiatan ngopi bareng bersama Ormas/LSM serta Organisasi Media dengan menghadirkan Forkopimda sebagai narasumber. Dalam acara tersebut LJM mengusung teman “Padhang Jingglang/Terang Benderang”. Hal ini dikatakan Yuli saat membuka acara, yang sekaligus memandu berjalannya acara tersebut. Acara diselenggarakan di salah satu kafe di Desa Karang Kebagusan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Sabut, (18/01/2025).
Hadir dalam acara, Lembaga Jepara Membangun (LJM), Forkopimda terdiri dari, Ony Sulitiyawan, Ka Dishub, Budi Pristiono PLT Bakesbangpol, Pasinter Dedy Kurniawan didampingi Komandan Unit Intel Devi mewakili Dandim 0719 Jepara Kol Arm Khoirul Cahyadi, Perwakilan LSM/Ormas Harimau Kasbullah, , Pemuda Pancasila, Perwakilan dari Organisasi Media, ALMIJ Edi John, , PWO , Vico Rahman, PWOIN, Singgih, IWOI, Edy Wibowo, LSM Kawali Adyt, PC Muslimat, PC Aisyah, serta tamu undangan.
Yuli mengatakan, membangun Jepara maju, diperlukan sinergitas antar masyarakat, ormas dan pemangku kebijakan. Menurut Yuli, dengan berkolaborasi antara elemen masyarakat dan pemangku kebijakan merupakan langkah strategis didalam mewujudkan harapan kemakmuran dan berkeadilan. Yuli mengajak semua pihak diantaranya Ormas, LSM dan media untuk turut serta mengawal jalannya pemerintahan dalam mencapai cita cita bersama yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur.
“Perlunya kerjasama yang sinergi antara masyarakat, Ormas, LSM serta media untuk bersatu mengawal pembangunan yang berkeadilan dan berkemakmuran, sebagai kontrol sosial, diharapkan mampu memberikan warna cerah/positif dengan gagasan dan masukan positif demi tercapainya cita cita bersama yakni masyarakat adil, makmur dan maju,”ujar Yulis.
Pada kesempatan itu, Dandim 0719 Jepara yang diwakili oleh Kapten Dedy Kurniawan mengatakan, apapun bentuk dan warnanya baik LSM, Ormas ataupun media, perlu yang namanya manunggal. Dengan kemanunggalan itu maka tidak suatu hal yang tidak dapat dipecahkan, melalui kolaborasi maka semua akan terbuka. Dirinya mengajak semua elemen masyarakat secara bersama sama menciptakan iklim kondusif, aman dan nyaman.
“Didalam membangun Jepara yang makmur dan berkeadilan perlu kemanunggalan atau kebersamaan, saya mengajak semua pihak untuk menciptakan iklim kondusif, aman dan nyaman, dengan begitu maka pembangunan akan berjalan lancar, kontrol sosial sangat diperlukan agar tercapai keseimbangan dalam mengawal kebijakan pemerintah,”ujar Dedy
PLT Bakesbangpol Budi Pristiono, menekankan eksistensi dalam mengembangkan Organisasi, dirinya mengambil filosofi dengan 5 P, yang dipakai sebagai dasar dalam melangkah. 5 P ini dimulai dari,
*P* Prasojo (kesederhanaan) tidak berlebihan,menurutnya hidup berlebihan itu tidak enak. “Urip (hidup) enak itu sebenarnya tidak enak, makan didulang(disuapin), mandi dimandiin, jalan dipapah(dibantu), kesederhanaan disini dimaksudkan tidak berlebihan,”kata Budi.
*P* yang kedua adalah Prayogo, selalu berusaha berbuat baik, dia mengambil contoh Presiden Prabowo, saat menjadi Presiden, dia mengungkapkan pesan kakeknya “kita wajib berbuat baik kepada setiap.orang, jika tidak bisa maka cukup kepada sebagian saja, jika tidak bisa, maka berbuatlah baik kepada satu orang saja, namun jika tetap tidak bisa, maka janganlah sampai berbuat jahat,” katanya.
*P* yang ketiga adalah Prassetya (kesetiaan), “kepatuhan kepada AD/ART, dan mendasarkan kepada seman Pancasila dan UUD’45, saling menghormati hak dan privasi, menjaga kondusifitas, jangan sampai mengganggu stabilitas nasional ataupun daerah, kriminal, mari kita sama sama membangun Jepara, walaupun dengan cara yang berbeda beda yang penting tujuannya sama untuk kemajuan Jepara.” tandas Budi.
*P* ke empat Pranoto (aturan main), menjalankan sesuai dengan aturan main, yang beragama Islam silahkan memakai pedoman Alquran, yang Kristen memakai Injil demikian juga bagi penganut yang lain, AD/ART merupakan pedoman yang harus dipegang teguh,
*P* ke lima adalah Prayitno (waspada), artinya “kita harus eling lan waspada (ingat dan hati hati), kita harus titi ati ati dan waspada, kita harus bisa berpikir cerdas dan berkarakter, jika suatu kejahatan dilakukan dengan kejahatan hal artinya sama sama jahat, tetapi jika kejahatan dilakukan dengan kebenaran akan mendatangkan kebaikan. Masa perang ario Penangsang sudah lewat, menurutnya itu masa lampau. Perlu membangun kekompakan antar Ormas dalam membangun Jepara.”tegas Budi.
Sementara Kepala Kantor Dinas Perhubungan Ony Sulistiyawan, memaparkan program dan strategi terang benderang atau Padang Jingglang. Dirinya mengatakan, dengan keterbatasan anggaran namun tetap bekerja keras dalam usaha memenuhi aspirasi masyarakat. Dirinya percaya, dengan berkolaborasi dengan Ormas, LSM dan media yang semangat mendorong kinerja pemerintah daerah maka diharapkan akan tercapai tujuan bersama.
“Dengan segala keterbataan ini diharapkan Ormas, LSM serta media sungguh sungguh menyuarakan aspirasi masyarakat, melalui pintu pintu yang ada, diantara aspirasi DPRD maka akan sangat membantu dalam memenuhi harapan masyarakat.” katanya.
Ketua ALMIJ Edi John, lebih mengambil makna dari tema “Padang Jingglang” dengan sebuah harapan, yakni transparansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya. Baik dari administrasi maupun keuangan daerah, (UU KIP no 18 tahun 2008),” hadirnya Ormas, LSM serta media harus mampu menyatukan pola pikir dengan satu tujuan membangun Jepara maju, perlunya kontrol sosial dalam mengawal kebijakan dalam pembangunan secara menyeluruh.
“Sinergitas antara masyarakat, pemerintah dan Ormas, LSM serta media merupakan salah satu strategi dalam mencapai kemajuan bersama. Jangan ada lagi yang berpikir paling banyak dan paling kuat, tetapi kebersamaan dan saling melengkapi maka akan semakin kuat, mari kita bergandeng tangan membangun kemitraan yang sinergi dalam rangka menuju Jepara makmur dan Sejahtera.” papar John.
Lain pula dengan tuan Senggol modot atau Mujiono, perwakilan dari akademisi. Dia memaparkan pemanfaatan potensi bahan limbah PLTU ataupun limbah tambak yang bernilai ekonomis. Menurutnya perlu satu keseriusan pemerintah dalam menggenjot pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusianya (SDM) dalam upaya peningkatan PAD Kabupaten.
Mbah Kabul menyampaikan usulan pengelolaan lahan parkir di Indomart, Alfamart dan lahan yang menjadi milik pribadi agar di tata dan dikelola pemerintah. Hal ini diharapkan agar terbuka peluang dan kesempatan kerja.
Yuli menutup acara dengan menitipkan pesan bahwa didalam melaksanakan dari hasil ngopi bareng ini perlukan anggaran didalam memajukam masing masing organisasi di Jepara. Dia mengajak rekan Ormas, LSM dan Media mendorong pemerintah mampu memfasilitasinya demi tercapaian kemajuan pembangunan yang berkelanjutan.
(Ram)
Editor Raja