Pembangunan Kawasan Pantai Dadapan dan Jojogan Paranggupito Diduga Bermasalah.
0
0
WONOGIRI – Wartajavaindo.com
Pembangunan kawasan pantai di pesisir selatan Wonogiri Dadapan dan Jojogan Desa Paranggupito Kecamatan Paranggupito diduga bermasalah. Pasalnya, lahan seluas kisaran 5000 m2 tersebut merupakan tanah milik pengusaha batik keris Solo.
Dari informasi yang berkembang dimasyarakat dan beberapa tokoh di Kecamatan Paranggupito mengundang tanda tanya dengan di ijinkannya oleh Kades Paranggupito penggeseran lahan seluas 5000 m2 oleh investor dari Wonogiri dengan menggunakan alat berat, sementara lahan tersebut bukan sepenuhnya milik desa, milik batik keris Solo.
Yang mengherankan pekerjaan tersebut disinyalir belum mengantongi ijin dari yang memiliki lahan / batik keris, bahkan informasi dari sumber yang dipercaya mengatakan ‘ Surat pemberitahuan kepada forkompincam Paranggupito muncul setelah dilakukan tinjauan ke lokasi dan pekerjaan sudah berjalan dan sebelumnya camat juga sudah mengingatkan secara lesan.
Agak janggal pemberitahuan kepala desa Paranggupito kepada Forkompincam tertanggal 30 Oktober 2024 dan kepala desa dalam surat pemberitahuan tidak menyebutkan siapa dan di mana alamat pihak ketiga tersebut, walaupun warga masyarakat sudah mengetahui bahwa dia seorang anggota Dewan.
Dalam kesepakatan kerjasama lazimnya antara pengembang dan yang memliki lahan/ batik keris harus ada ijin tertulis dan di lampirkan saat bersurat kepada camat.
Ini menjadi keheranan tokoh masyarakat yang tidak mau di sebut namanya ” semestinya kalau akan memutuskan sesuatu Kades harus melakukan musyawarah desa (MusDes) dan tentu harus ada berita acaranya, kapan dimana siapa saja yang hadir, bukan semaunya sendiri” ujarnya. ( HR )
