GROBOGAN, WARTAJAVAINDO.COM– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Grobogan minta Panitia Pemungutan Suara (PPS) prioritaskan program jaga jarak antrian calon pemilih.
“Memang dalam C pemberitahuan yang dikasih telah diatur jam kehadiran calon pemilih agar tidak terjadi penumpukan. Tapi, potensi penumpukan harus diminimalisasi,” kata Ngatiman, Komisioner KPU disela monitoring di Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, Rabu (9/12/2020) pagi tadi.
Seperti di salah satu TPS, saat penataan kursi berjajar tiga lapis seperti saat tidak sedang pendemi Covid, PPS langsung kita arahkan untuk membuat barisan lebih jarang.
“Kursi tunggunya jangan dibuat seperti ini, tapi dibuat lebih jarang dan jarak lebih dibuat renggang. Jika perlu, manfaatkan ruangan lain agar tidak terjadi penumpukan,” kata Ngatiman mengarahkan.
Penataan kursi yang rapat, memang tidak ditemui disemua TPS. Seperti di Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, TPS yang menggunakan kantor Balai Desa menggunakan balai desa yang terbuka sudah mengatur tempat duduk dengan jarak sekitar 1 meter.
Bahkan TPS dilengkapi dengan bilik khusus bagi calon pemilih dengan suhu diatas 37 derajat.
“Sama di Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan dua TPS lebih memisah ruang tunggu dengan bilik suara. Ruang tunggu dipisah untuk meminimalisasi penumpukan pemilih yang satu periodenya mencapai 100 orang,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Sari Susilowati, anggota KPPS Jono, Tawangharjo menjelaskan, setting tata letak kursi dan ruang tunggu yang sudah ditata sampai pagi tadi harus diubah dalam waktu singkat.
“Kita ubah sesuai dengan saran KPU karena untuk menjaga jarak. Semula diperkirakan jarak jeda satu kursi cukup, ternyata ditakutkan ada penumpukan. Jadi kita ubah,” kata Siti, ditemui disela persiapan pencoblosan.
Sumber : https://kpud-grobogankab.go.id/
Editor :Mas Bro