Anniversary Konsorsium LSM Kab. Jepara ke-1, Dikemas Dalam Diskusi Bincang Tokoh Seputar, Mau Tahu??Ngintip Yuk !!!😁👇👇👇

JEPARA-WARTAJAVAINDO.COM,
Konsorsium Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi masyarakat (Ormas) Kabupaten Jepara mengelar ulang tahun yang pertama. Acara dikemas dalam diskusi bincang tokoh yang mengambil tema
“peran masyarakat dalam memilih calon bupati dan calon wakil bupati yang visioner dan berintegritas”.
Acara ulang tahun digelar di Kafe Box HJNF Kelurahan Jobokuto, Jepara, Rabu, (15/5/2024).
Hadir dalam acara tersebut, segenap pengurus, pembina Konsorsium Djoko Purnomo dan tim, para tokoh masyarakat yang sekaligus menjadi narasumber, Dian Kristiandi kader PDIP, Murdiyanto Ketua MPC PP, Masykuri ketua DPC PPP, Farisal Adib Notsris sekaligus pengusaha properti, Ahmad Mundofar pengasuh Ponpes Al Husna, para panelis, Djoko T Purnomo, Bambang Budiyanto, Hadi Priyanto, Deddy Sugito, Candra Yulia K, Supriyadi, Arifin, Arif, serta ratusan tamu undangan.
Setelah acara simbolis dengan pemotongan tumpeng, kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah. Puncak acara anniversary ini adalah Diskusi Bincang Tokoh dengan pengangkat isu seputar kebijakan Pemkab Jepara dan solusi menuju lebih baik.
Isu tersebut diantaranya mengenai kelestarian seni dan budaya, infrastruktur jalan yang rusak, stanting, merosotnya meubel ukir Jepara, pelayanan yang bersih dan cepat(digitalisasi), Suhu kapitalisme. Diskusi bincang tokoh dipandu oleh Winarto dan Candra Kirana dari radio R-Lisa Jepara
Yang menjadi unik diacara ini adalah, semua tokoh yang diundang adalah bacabup dan bacawabup 2024. Masing masing mendapat dua pertanyaan dan semua menjawab dengan baik. Dian Kristiandi mendapat kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan seputar pelertarian seni dan budaya sesuai dengan perda no 57. Andi mengatakan perlunya memberikan apresiasi bagi masyarakat yang menampilkan pentas seni dan budaya pada punya hajat.
Kemudian, Murdiyanto menanggapi persoalan infrastruktur yang rusak dikarenakan iklim seperti jalan. Menurut Murdianto, perlu melihat kewenangan masing masing instansi terkait. Jika jalan desa tentunya kewenangan desa, untuk jalan kabupaten menjadi kewenangan kabupaten begitu juga provinsi dan nasional.
Terkait isu kapitalisme, dirinya menyayangkan pola membeli suara. Menurutnya hal ini akan mengganggu kinerja karena beban pengembalian sangat besar. Lebih parah lagi, bagi para pemerhati, pemikir, aktifis yang tidak mempunyai dana maka tidak akan pernah mendapat kesempatan maju di Pilbub.
Farisal Adib menyatakan perang melawan Stanting bila Ia terpilih nanti. Menurut Kaji Adib apabila masyarakat kenyang maka tidak ada lagi stanting. Pada pertanyaan kedua mengenai pelayanan yang bersih dan cepat (digitalisasi)dirinya akan memperbaiki pelayanan masyarakat dengan bersih dan cepat.
Masykuri, menanggapi merosotnya minat generasi muda untuk mencintai ukiran Jepara. Perlunya memberi rangsangan guna membangkitkan semangat generasi muda untuk memulai mengukir. Ukiran Jepara sangat diakui dunia namun kini mulai hilang peminatnya. Yang harus dilakukan adalah membuat terobosan untuk membangkitkan minat generasi muda. Kemudian memberikan jaminan baik fasilitas dan pendampingan agar mampu mendongkrak kebangkitan usaha meubel Jepara.
Soal penertiban tempat hiburan, Ahmad Mundofar lebih memilih membangkitkan perekonomian masyarakat. Pendapatnya, jika masyarakat bangkit, maju, sejahtera dan religius maka hal tersbut tidak menjadi masalah krusial. Ia mengibaratkan kebaikan dan keburukan adalah sebuah arah, seperti barat dan timur, utara dan selatan. Untuk itu pemerintah perlu penguatan pendidikan dan menumbuhkan ekonomi kerakyatan.
Pada acara penutup, masing masing tokoh menyampaikan harapan dan program ke depan apabila terpilih.
JOHN
(Editor Raja)