TPU Dadapan Klipang Ditutup, Warga Mempertanyakan Lahan Kosong. Untuk Apa…?

SEMARANG, WARTA JAVAINDO – Sejumlah warga mempertanyakan lahan kosong di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadapan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menyusul penolakan terhadap pemakaman warga setempat dengan alasan sudah penuh.
Rabu, 01/05 2024 “Kenapa lahan masih luas kok ditutup sejak 2021? Alasannya apa kok ditutup? Warga kami mau memakamkan bayinya saja tidak bisa, akhirnya pemakamannya di TPU yang jaraknya lebih jauh dari rumah duka,” kata Bambang Waluyo, S.H, warga Klipang Blok P XII RT 04 RW 07 Kelurahan Sendangmulyo Semarang.
Di sisi lain, lahan pemakaman sudah dipesan oleh sekitar 80 orang. Menurut info yang diterima Bambang, sejumlah makam di TPU tersebut tidak dipajaki, bahkan tidak diurus oleh keluarganya dan dari pihak pengelola TPU di duga ada faktor pembiaran.
Bambang Waluyo , SH warga kupang blok P.XII Kelurahan sendangmulyo semarang mempermasalahkan pegawai *Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang* yang menolak pemakaman warga Klipang, apalagi lahan kosong yang tidak terurus itu berkapasitas sekitar 150 titik pemakaman.
Ia mengungkapkan bahwa pegawai *Disperkim* bernama Maryanto menolak pemakaman warga Klipang, padahal petugas lapangan masih bisa mencarikan tempat.
Maryanto menyampaikan kepada Bambang, “Saya hanya pelaksana, yang berwenang adalah *Kepala Disperkim Kota Semarang*.” Ungkapnya.
Kamis, 02/ 05 2024 , warga Sendangmulyo klipang yang di wakili oleh bapak Bambang Waluyo, datang di kantor Disperkim kota semarang untuk ketemu dengan kepala Disperkim, namun bapak kepala Dinas tidak ada di tempat, sampai berita ini di terbitkan belum dapat menemui baik kepala maupun staff Disperkim ( sumber Bapak Bambang waluyo) dan beliau tetap akan menindaklanjuti masalah penutupan pemakaman ini.
(BW/Team)