Dinkes Gercep Tangani Satu Keluarga yang Sakit Lumpuh Mendadak

BLORA,WARTAJAVAINDO.COM ; DINAS Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora merespon cepat, tentang penemuan empat warga Dukuh Ngrayudan, Desa Tambahrejo, Kecamatan Tunjungan yang menderita lumpuh secara mendadak. Empat warga Ngrayudan itu masing-masing Tarsih (53) Gunawan (40), Wahid (33) dan Marji (63). Mereka merupakan satu keluarga masing-masing anak, paman dan adik ipar Legiman (61).
Kepala DKK Blora Edi Widayat, S.Pd, M.Kes, M.H kepada wartawan Wartajavaindo dan Opini Publik di Blora menjelaskan, Tim Medis dari Puskemas Tunjungan telah diturunkan untuk mengecek kondisi kesehatan empat warga yang dilaporkan menderita lumpuh mendadak tersebut.

“Tim medis dari Puskesmas Tunjungan kemarin (Rabu, 30/8/2023) sudah langsung turun ke lapangan dan melakukan pengecekan kondisi penderita. Petugas juga telah mengambil darah dan swab dahak para penderita untuk diteliti di Laboratorium, ” jelas Edi Widayat.
Edi menambahkan tes darah dan dahak penderita diperlukan, untuk mengenidikasikan secera tepat apa yang jadi penyebab penderita lumpuh. “Untuk menentukan pula rujukan, apakah ke bagian penyakit dalam atau saraf, ”tambah Edi.
Sebagaimana berita yang dilansir di Portal Opini Publik.Co (29/8/2023), Mas Ton (Bambang Sartono) yang melakukan “Sambang Desa Mendengar Curhatan Warga” bertemu dengan Legiman yang menceritakan tentang anggota keluarganya yang menderita sakit lumpuh mendadak.
Berita “Curhatan Legiman”, tentang anggota keluarganya yang sakit lumpuh mendadak itu spontan memantik perhatian publik di Blora. Dan di respon cepat pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blora
Sementara Tim Kesehatan dari Puskesmas Tunjungan masing-masing Sri Endarti, S.ST, Kepala Puskesmas Tunjungan, Trigono dari bagian Pengendali Penyakit Dalam dan Eka Mustikaningsih, bidan desa, Selasa (29-8-2023) yang datang telah melakukan pemeriksaan ke para penderita lumpuh mendadak tersebut.

Tim dari Puskesmas Tunjungan itu mengambil sample darah dan dahak ketiga penderita. . “Gunawan (salah satu penderita) ini pernah punya riwayat TBC, tetapi dulu pengobatannya tidak tuntas 6 bulan,” jelas .Sri Endarti, S.ST,
Karena itu ada kemungkinan kedua keluarganya ikut terkena penyakit tersebut, sebab TBC termasuk penyakit menular. Sri Endarti juga melakukan cek tensi darah, gula darah dan kolesterol penderita.
Indikasi TBC
Terkait dengan indikasi penyakit yang diderita anak dan adik ipar Legiman itu, Sri Endarti tidak bisa menjawab tentang kaitan penyakit TBC dengan sakitlumpuh mendadak yang di derita Gunawan cs ini. “Ada kemungkinan TBC jika menyerang otak bisa menyebabkan kelumpuhan,” terangnya.
Tetapi ketika melihat Legiman sehat-sehat saja, maka analisa ini bisa terbantahkan. Hanya keturunan mbah Sekar kebawah yang terkena penyakit ini. Untuk itu harus ada upaya pencegahan, agar keturunan yang masih berusia muda bisa terbebas dari penyakit tersebut.
Menanggapi hal tersebut Sri Endarti tidak berani memastikan apakah pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mampu mendeteksi penyakit ini atau tidak. “Kalau itu mungkin pusat yang bisa mas,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui penyakit langka telah menyerang satu keluarga di Dukuh Ngrayudan Desa Tambahrejo Kecamatan Tunjungan.Keluarga Legiman, yakni dua anaknya, Gunawan dan Wahid, serta adik ipar Legiman, Karsih menderita penyakit lumpuh. Ketiganya tidak mampu beraktivitas sebagaimana orang biasa, karena tidak mampu berjalan menopang tubuhnya sendiri. Bahkan Karsih hanya bisa tiduran sepanjang hari.
Penyakit lumpuh mendadak itu, sebelumnya juga telah merenggut nyawa Karti (60) istri Legiman, Sekar dan Supi (Ibu mertua dan Kakak ipar Legiman)
Penyakit ini dipandang langka karena menyerang saat umur 30 tahun. Sebelum umur 30 tahun mereka sehat wal afiat dan beraktifitas sebagaimana orang kebanyakan. Seperti Wahid yang pernah bekerja di perusahaan kelapa sawit di Kalimantan. Saat di Kalimantan Wahid sehat wal afiat bahkan mampu memanggul kelapa sawit yang berat-berat.
Namun ketika sudah pulang dan menginjak usia 30 tahun, Wahid ikut terkena penyakit lumpuh sebagaimana kakaknya Gunawan, dan bibinya Karsih. Saat ini praktis hanya Legiman yang bisa bekerja menghidupi tiga keluarganya, dan harus siap sedia mengurusi tiga anggota keluarganya tersebut.
Saat ekonomi semakin menipis, sekarang, Legiman sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah atau dermawan yang mau membantu mencukupi kebutuhan sehari-harinya. (02)
Kontributor : Darpo & Ahmad Noor : Editor @Wido2.23