Komisi B DPRD Jepara Melaksanakan Monitoring Dan Evaluasi Obyek Wisata Di Desa Kepuk Kecamatan Bangsri 

0 0
Read Time:2 Minute, 2 Second

JEPARA, wartajavaindo.com.

Komisi B, DPRD Jepara Melaksanakan Monitoring Dan Evaluasi Obyek Wisata Di Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara merekomendasikan Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri, menjadi desa wisata budaya. Rekomendasi itu diberikan melalui salah satu alat kelengkapan lembaga tersebut, Komisi B DPRD Kabupaten Jepara.

 

“Kepuk memiliki sejumlah faktor pendukung sehingga layak menjadi desa wisata budaya. Mulai dari kesenian tradisional, event budaya, bahkan dari tradisi petani setempat. Di Kepuk, kelompok-kelompok kesenian tradisional masih banyak yang aktif. Desa lain umumnya sudah kehabisan pelaku kesenian tradisional,” ujar Ketua Komisi B, Nur Hamid, Senin (11/3/2023).

 

Kegiatan budaya yang rutin digelar setiap tahun di desa Kepuk antara lain Festival Memeden Gadhu, festival yang dilakukan warga setempat menggunakan properti orang-orangan sawah yang biasanya digunakan petani untuk menakut-nakuti burung pemakan padi. Memeden Gadhu pernah dibawa para seniman Jepara dalam sebuah festival budaya tingkat Jawa Tengah,hingga Nasional,dan memperoleh gelar juara.

 

Tak hanya itu, warga yang menjadi pelaku usaha batik di desa itu, bahkan mengabadikan Memeden Gadhu sebagai salah satu motif batik  yang mereka produksi. Petani Kepuk juga masih melestarikan ritual wiwit ketika memulai musim panen padi di sawah yang mereka garap.

 

Faktor pendukung berikutnya adalah masih aktifnya sejumlah kelompok kesenian tradisional, terutama emprak. Di tengah makin terpinggirkannya kesenian emprak, kelompok emprak setempat tetap eksis. Kepuk juga memiliki Sanggar Seni Gamapetra, akronim dari gerakan masyarakat peduli tradisi dan budaya.

 

“Ujar Konzin selaku Kelompok tani jaya empat Desa Kepuk menanam durian lokal di kelompok tani Margarahayu, di RT 01, RW 07, RT 02 RW 07, RT 04 RW 06 itu satu lokasi di situ, durian lokalnya yang umur sampai 70 tahun masih bisa berbuah dan durienya paling enak, lahan yang di tanami ada sekitar 2,5 hektar. Desa Kepuk jadi desa wisata, dan pengunjung bisa mampir merasakan durian lokal,” ujar Konzin.

 

“Anggota Dewan menerangkan Gambaran menjadi salah basecamp seniman setempat. Mereka menjadi penggerak dan inspirator pengembangan berbagai kebudayaan,” tandas anggota Fraksi tersebut.

 

“Menurut Nur Hamid, terwujudnya Kepuk sebagai desa wisata budaya, disebutkan tergantung kesiapan masyarakat setempat. Awal pertengahan tahun ini pihaknya telah membahas rekomendasi itu saat melakukan rapat kerja komisi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara. Sekretaris dinas Amin Ayahudi dan para kepala bidang yang hadir menginformasikan kesiapan kepala dinas yang akan berusaha hadir ke desa Kepuk saat Festival Memeden Gadhu digelar setelah pertengahan tahun ini, “pungkasnya.

Reporter EJhon/Raja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *