Upaya Kembalikan Kejayaan Durian Petruk, Edy Supriyanta Awali Tanam di Belakang Pendapa

0 0
Read Time:1 Minute, 31 Second

 

 

JEPARA – wartajavaindo.com

Dalam upaya mengembalikan kejayaan durian petruk di Kabupaten Jepara, kini Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta lakukan penanaman 100 pohon di seluruh kantor Perangkat Daerah dan lahan-lahan kosong milik Pemerintah Daerah. Penanaman pertama dilakukan di belakang Pendapa R. A Kartini, Senin, (31/10/2022) Siang tadi.

 

 

Bibit durian Petruk ini ditanam di sebelah pohon bunga kantil peninggalan R.A Kartini. Bibit durian petruk yang ditanam ini merupakan hasil pengembangbiakan di kebun bibit Propinsi Jawa Tengah. Pengembangbiakan ini berhasil mengembangkan bibit 100 persen secara genetika asli Petruk. Selanjutnya, ini diperbanyak dan dikembangkan di Jepara.

 

 

“Ke depan, akan kita sebar ke kelompok tani untuk dikembangkan. Ini sekaligus mengembalikan ikon Jepara, sebagai cikal bakal durian Petruk,” kata Edy Supriyanta.

 

 

yaitu durian Petruk di Kota Ukir. Durian yang sudah dikenal hingga penjuru nusantara ini mulai dihidupkan kembali di seluruh Jepara.

 

 

Edy mengungkapkan jika sesuai dengan tema penanaman kali ini, “Petruk Balik Omah”, dirinya ingin mengembalikan kejayaan durian Petruk ini di Jepara. Nantinya, akan banyak tumbuh tanaman durian petruk sebagai ikon durian Jepara.

 

 

“Sesuai dengan tema kali ini, Petruk Balik Omah. Kita akan membumikan kembali durian Petruk di Jepara,” jelas dia.

 

 

Edy berharap tidak hanya durian Petruk tapi juga durian unggul lokal Jepara lainnya untuk dikembangkan. Karena selain petruk Jepara punya banyak durian lokal yang rasanya tidak kalah lezat dengan Petruk.

 

 

“Jika ada wisatawan yang datang ke Jepara, harapannya ke depan mereka tidak sulit menemukan Petruk di musim buah durian,” ungkap Edy.

 

 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara Ratib Zaini mengungkapkan, saat ini sudah ada 9 varietas tanaman khas Jepara. Selain Petruk, juga ada durian Handoko, dan Tarmin. Kemudian kedondong apel, kedondong Parang (Karimunjaawa), alpukat sartam dan Parijoto.

E John

Editor Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *