Jakarta, Wartajavaindo.com
Aksi Demontrasi Unjuk rasa Mahasiswa di gelar di Depan pintu Gerbang komplek Gedung DPR MPR RI di Jakarta, Senin 11 April 2022.
Ada beberapa kisah yang terjadi patut untuk menjadi catatan untuk sebuah pemberitaan diantaranya ada anak Sekolah STM yang di amankan oleh anggota aparat kepolisian dan dibawa masuk kedalam gerbang area komplek Gedung DPR MPR RI.
Adanya kedatangan awal Mahasiswa ke area depan pintu Gerbang Gedung DPR MPR yang tidak menggunakan baju almamater menjadi kecurigaan aparat dan akhirnya Mahasiswa di geledah baju celana dan Tas oleh aparat kepolisian yang berjaga dalam Pengamanan unjuk rasa di depan pintu Gedung kantor DPR MPR RI.
Diantara salah satu mahasiswa yang digeledah saat ditanya oleh awak media mengatakan bahwa mereka ada 15 orang yang datang dari Universitas di Bogor.
Disaat unjuk rasa berlangsung dan para ketua BEM saling berorasi di atas mobil komando yang mereka gunakan dengan Pengeras suara untuk menyampaikan tuntukan yang mereka sampaikan.
Para pengunjuk rasa yang jumlahnya begitu banyak yang turun, ribuan mahasiswa terlihat bagaikan lautan Manusia berada di depan Gerbang area kantor DPR MPR RI.
Ade Armando salah satu orang pegiat media sosial yang sering kali muncul di youtube atau twiter yang mencoba bergabung datang ke area unjuk rasa mendapatkan pengroyokan ,pemukulan dan tendangan bahkan hingga ditelanjangi .
Beberapa aparat Kepolisian yang berupaya menolong Ade Armando juga ikut terluka .
Selanjutnya pihak kepolisian secepatnya bergegas mencari pelaku pengroyokan terhadap Ade Armando hingga anggota kepolisian yang menolong Ade Armando juga ikut terluka.
Unjuk rasa berakhir dengan kericuhan bentrok antara para mahasiswa dan aparat kepolisian yang bertugas di pengamanan acara unjuk rasa di area Gedung DPR MPR RI.
Diantara Mahasiswa yang berunjuk rasa diduga diantaranya terluka dan pingsan terkena tembakan gas air mata yang di luncurkan oleh pihak aparat kepolisian.
Para Mahasiswa lari tunggang langgang menghindari kepulan asap dari gas air mata yang membuat mata yang terkena gas air mata menjadi sangat pedih dan bila asap terhirup oleh pernapasan menjadi sesak .
Diantara mahasiswa yang pingsan dinaikan sepeda motor atau di gedong oleh sesama Mahasiswa untuk menjauh dari lokasi dimana adanya tempat gas air mata berada.
Hingga malam hari petugas aparat kepolisian terus berkeliling menyisir keberadaan titik kumpul Mahasiswa seperti di area kelurahan dekat lokasi TVRI dan arah ke tanah abang.
Para Mahasiswa yang masih bertahan untuk bermalam tidak jauh dari gedung DPR MPR terlihat di depan lapangan Tembak Perbakin dan juga di area dekat kantor kelurahan yang tidak jauh dari gedung DPR MPR RI. ( Mugi). Editor Raja.