16 Oktober 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

TERKAIT ISU VIRAL PENCAPLOKAN LAHAN DAN PERIZINAN, BUPATI ANDI SIDAK LOKASI PROYEK

 

 

Karimunjawa Jepara, wartajavaindo.com

Mendengar isyu viral soal proyek The Start up Island oleh PT Level Hotel Indonesia, Bupati Jepara Dian Kristiandi ( Mas Andi ) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek di Desa Kemojan Kecamatan Karimunjawa. Mas Andi tidak mau hanya mendengar tetapi ingin melihat secara  langsung sehingga mengetahui kondisinya secara pasti, Sabtu (12/3/2022) sore.

 

Dalam pelaksanaan sidak, Bupati Andi didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait diantaranya Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Herry Yulianto, Kepala Disparbud Zamroni Lestiaza hingga petinggi dan anggota BPD Kemojan.

 

Mas Andi ingin memastikan bahwa proyek tersebut masih dalam koridor regulasi yang ada. Terkait isu pencaplokan lahan (bidang tanah) Bupati Andi segera meminta Badan Pertanahan Nasional untuk mengurusnya agar tidak berlarut larut.

 

 

“Berdasarkan keterangan dari Ketua RW dan anggota BPD serta petinggi ada sebidang tanah yang tidak sesuai kepemilikan haknya. Sehingga nanti kita minta BPN untuk mengecek ulang atas dasar masukan dari masyarakat yang menyampaikan atas dugaan posisi tanah yang berbeda,” ujar Mas Andi.

 

Bupati Andi menambahkan, pihaknya saat ini masih dalam status melakukan pengecekan ulang terhadap kegiatan proyek property ini. Jika memang nanti terbukti tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, maka pihaknya tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan.

 

“Ketentuan perijinan, sekarang itu kan, menjadi ketentuan dan kewenangan pemerintah pusat. Karena lewat OSS (Online Single Submission). Ini kita lakukan pengecekan. Karena sempat ramai di media sosial. Jika nanti didapati tidak sesuai maka akan ada tindakan,” kata Andi

 

Kondisi proyek The Start Up Island

nampak lengang tidak ada aktifitas para pekerja. Lokasi proyek yang berada persis di pinggir jalan raya Kemojan-Karimunjawa tutup. Hingga pukul 15.00 WIB yang terlihat hanya ada dua penjaga di gerbang, peralatan proyek juga tidak beroperasi. Ada sekitar 20 mesin penyampur adukan semen ukuran kecil, tumpukan baja ringan, dua truk dam, satu mesin adukan semen ukuran besar, rangkaian besi untuk pagar, tumpukan besi dan urugan tanah diberbagai tempat.

 

Lokasi proyek tersebut memang sangat strategis dan berposisi menghadap laut. Untuk menikmati sunset beach (matahari tenggelam) sangatlah elok. Keterangan yang didapat bahwa lahan hunian dibagi menjadi tiga undakan. Masing masing undakan berbeda beda fungsinya namun sebagian baru berupa gundukan tanah yang sedang diratakan dan sebagian sudah dibangunan rangka bangunan yang berbetuk rumah lengkung.

(E John, Almi-J, Editor Raja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *