JEPARA, WARTA JAVAINDO.COM
Hinggil Cafe adalah salah satu fasilitas dari Astana Hinggil yang dikelola menjadi destinasi wisata di Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hari ini, Kamis (24/2/2022) Astana Hinggil gelar Grand Opening Hinggil Cafe dengan dipenuhi pengunjung dan Karangan Bunga Ucapan Selamat dari kolega koleganya. Turut hadir pula dalam acara tersebut Forkopimcam, beberapa Petinggi beserta Perangkat, masyarakat dan beberapa awak media.
Grand Opening Hinggil Cafe dibuka secara resmi oleh Ketua DPD Gerindra Kapoksi Komisi VIII DPR-RI, H. Abdul Wachid selaku Owner Hinggil Cafe disaksikan tamu undangan dan ratusan pengunjung dengan penuh antusias. Hinggil Cafe berdiri ditanah seluas 10 Ha dan terletak dipucak perbukitan setinggi 600-700 (MDPL) atau permukaan laut ini terletak di wilayah Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara Jawa Tengah.
Menurut pengakuan H. Abdul Wachid Owner tempat wisata tersebut, pembukaan atau Grand Opening ini hanya untuk cafe saja namun ia juga tidak mengira akan datang banyak karangan bunga sebagai ucapan selamat bahkan pengunjung yang datang tak terbendung. Ia menjelaskan bahwa Opening secara keseluruhan akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri dan rencana akan diresmikan oleh Sandiaga Uno Menteri Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Karena begitu banyaknya permintaan dari pengunjung yang meminta agar cafe dibuka dulu dan hari ini, Kamis 24/2/2022 Hinggil Cafe kami buka.
“pak jangan pelit dong, tolong cafenya dibuka”, Ia menirukan para tamu/pengunjung yang tidak sabar menunggu pembukaan setelah Hari Raya Idul Fitri.
H. Abdul Wachid mengambil konsep Agro Wisata yang diberi nama Astana Hinggil Somosari. Ia juga menyampaikan bahwa Jepara dikelilingi wisata laut/pantai dan Ia terinspirasi untuk mengangkat potensi wisata di Desa Somosari dengan mengelola perbukitan sebagai destinasi wisata agar tidak jenuh.
Astana Hinggil menawarkan banyak fasilitas seperti Home Stay berjumlah 13 unit yang menampilkan design Joglo, begitu juga Cafe , Kolam Renang, Kebun Binatang skala kecil. View nya juga begitu menggoda dengan pemandangan alamnya yang masih asli dan sangat memukau bagi para pengunjung. H. Wachid juga membuka area tempat bermain anak anak sebagai sarana edukasi bagi anak anak dengan menampilkan alat transportasi zaman dahulu, harapannya anak anak biar tahu seperti apa alat transportasi zama dahulu seperti setrek (pedati) dan dokar (andong) sekalipun hanya merupakan miniatur yang berbahan fiber.
Selain itu Wachid akan menampilkan keasrian pemandangan seperti sawah sehingga anak anak tahu bagaimana cara petani menanam padi. Ada yang tidak kalah penting Wachid juga membuka area perkebunan yang ditanami beberapa jenis diantaranya Durian Petruk, montong ada juga Durian duri hitam dengan total tanaman Durian sebanyak 600 pohon. Kemudian ia juga menanam Alpukat, selain untuk konsumsi lokal Ia juga membuka pasaran Internasional. Kemudian Jambu Krystal dan berbagai jenis Jeruk juga ditanamnya.
Mengenai pengairan H. Abdul Wachid tidak khawatir dikarenakan ada sumber air dari Gunung Muria dengan ketinggian 1000 (MDPL) yang mengalir sampai ke perkebunan Asta Hinggil sepanjang tahun tidak pernah surut, sehingga tanaman akan tetap segar. Tidak tanggung tanggung Ia juga memakai tenaga ahli Insinyur Pertanian yang dibantu warga sekitar untuk merawat bermacam macam tananaman perkebunannya.
Ketika awak media menanyakan siapa saja pemilik Astana Hinggil yg terletak di Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Ia mengatakan bahwa Astana Hinggil Adalah milik Keluarga Wakhid namun Ia enggan menyebutkan estimasi anggaran yang diperlukan untuk menyelesaiakan Astana Hinggil tersebut.
” anggarannya banyak mas tetapi tidak pernah saya hitung, pokoknya ada dana saya kerjakan, sambil tersenyum”, jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa masih akan ada pengembangan area, Wachid bekerja sama dengan Perhutani KPH Pati dengan cara menyewa lahan milik Perhutani seluas lebih kurang 12 Ha selama 20 tahun ke depan. Penataan akses jalan juga sudah direncanakan, jalan saat ini hanya selebar 2.5m dan akan diperlebar menjadi 6m sehingga mempermudan bagi para pengunjung untuk mencapai Agro Wisata Astana Hinggil.
Area lahan Perhutan yang telah disewa akan dibangun tempat parkir, area perkemahan, kios kios souveir juga makanan khas daerah juga disediakan dengan harapan mampu membuka lapangan usaha bagi warga sekitar. Ia menyadari ke depan pasti ada plus minus diantaranya pengunjung dari luar daerah bahkan memungkinkan tamu dari luar negeri (touris) yang kemungkinan sedikit bergesekan dengan norma adat istiadat sekitar dan hal ini tetap menjadi perhatian dan pemikiran bersama. Kami akan selalu berkoordinasi kepada forpincam sehingga bisa secara bersama sama saling membantu terciptakannya iklim sejuk dan kondusif.
H. Wachid ketua DPD Gerindra ini bercita cita ke depan Agro Wisata Astana Hinggil mampu memberikan CSR Kepada masyarakat yang kurang mampu, anak anak yatim dan sebagai tambahan bagi pendapatan PAD Desa Somosari.
Pewarta E John, Editor Raja