SUSU PROVIT DI BALI KIAN BERJAYA OMZET PENJUALAN MENCAPAI RP 12 MILIAR/TAHUN

BALI,WARTA JAVAINDO.COM
Upaya mencari kerja di era pandemi seperti sekarang ini, bukanlah hal yang mudah. Sebaliknya, justru kegiatan pemutusan hubungan kerja (PHK) dikalangan perusahaan, terus berlanjut. Di sisi lain kegiatan usaha, juga masih mengalami kelesuan. Akibatnya, di sana sini banyak orang menjerit kesulitan cari uang untuk menghidupi keluarganya.
Di Provinsi Bali khususnya yang dulu bisa diibaratkan merupakan surganya Indonesia, kini benar-benar terpuruk. Turis dari berbagai negara masih banyak yang enggan berkunjung, karena terlebih dahulu harus dikarantina sesaat setelah tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
Al hasil, bisnis perhotelan dan restaurant masih sepi pengunjung. Bahkan kalangan UMKM yang biasa menjajakan aneka macam cindera mata, juga tidak lagi bisa berjualan, akibat terlalu sedikitnya para turis yang datang ke tempat-tempat wisata di wilayah Bali.
Intinya kalangan pelaku usaha, dari level atas hingga bawah, banyak yang menangis, sulit untuk menjalankan usahanya. Hal ini berbalik dengan yang dialami oleh para mitra PT Sukses Nusantara Sakti (SNS-21). Justru di saat pandemi seperti sekarang ini, mereka banyak yang Berjaya. Uang puluhan juta rupiah, setiap bulannya dengan mudah bisa diraihnya.
“Inilah keajaiban dari mitra SNS-21, dalam kondisi apapun tetap mampu berkarya dan berjaya”, tutur Putu Sudarsana, Master Stockist untuk wilayah Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ketika dihubungi Warta Javaindo.Com di kantornya, kemarin.
Seperti diketahui, PT SNS-21 adalah sebuah perusahaan asal Purwokerto, Jawa Tengah yang menjalankan bisnisnya dengan menggunakan hybrid system. Yakni, penggabungan System Benery (pengembangan jaringan) dengan system break way atau repead order (RO) atau sistem penjualan.
“Boleh dikata, hampir sama dengan system MLM, namun penuh inovasi. Sehingga tidak ada mitra yang dirugikan. Artinya, antara perusahaan dan para mitra saling diuntungkan”, tuturnya.
Yang menggembirakan lagi, di SNS-21 tidak mengenal istilah ‘Tutup Poin’ atau keanggotaan yang hangus. Sampai kapanpun, keanggotaan akan terus bisa difungskan, meskipun mitra tersebut tidak aktif. Tentu saja, asal tidak melanggaran ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Terutama terkait dengan penjualan produk yang harus sesuai ketentuan. Dilarang melakukan obral produk.
Susu Provit
PT SNS-21 yang berdiri sejak tahun 2012 lalu, saat ini memproduksi aneka macam produk. Di antaranya, Susu Provit, Black Coffee Aromatic One, White Tea plus Trica, Glucovit, sabun kecantikan More, dan minyak Srimaya.
“Dari sekian banyak produk, untuk saat ini Susu Provit yang sangat dominan. Hal ini terkait dengan mewabahnya Covid-19 atau juga munculnya wabah Omicron. Susu Provit sangat mujarab untuk dijadikan minuman yang mampu meningkatkan imun, sehingga terjaga dari serangan aneka virus penyakit”, kata Putu.
Sejak munculnya wabah Covid-19 sambungnya, omzet penjualan Susu Provit terus meningkat. Sejak tahun 2020 hingga tahun 2021, per tahunnya mencapai kisaran Rp 10 miliar hingga Rp 12 miliar atau kisaran 30 persen dari omzet nasional.
“Boleh dikata, omzet di wilayah Prov Bali merupakan omzet terbesar dibanding daerah-daerah lain”, kata Putu.
Dijelaskan, Susu Provit adalah, susu kambing Etawa yang dipadukan dengan royal jelly yang dibudidayakan secara organic dan diolah sedemikian rupa untuk menjaga manfaat dan kualitasnya. Susu kambing Etawa ini juga merupakan sumber nutrisi dan gizi yang hampir setara dengan ASI (air susu ibu). Sehingga sangat baik dikonsumsi oleh para balita dan lansia.
Putu memperkirakan, di tahun 2022 ini, omzet penjualan aneka produk dari PT SNS-21 yang ada di wilayahnya, akan semakin melejit. Alasannya, di samping pengguna Susu Provit terus meningkat, juga karena adanya produk baru minyak Srimaya. Minyak Srimaya adalah, minyak balur yang mampu mengobati aneka macam penyakit. Tidak saja sebagai minyak balur, tapi juga bisa diminum dengan dicampur air putih, teh atau kopi untuk menimbulkan rasa hangat di tubuh. (Heru LS) Editor Raja.