JEPARA, WARTAJAVAINDO.COM
Aliansi Lintas Media Indonesia Kabupaten Jepara atau ALMIJ terus mengembangkan kemampuan dibidang penulisan sebuah karya jurnalistiknya. Sabtu, 29/1/2022 bempat di Kantor Sekretariat ALMIJ Jl Diponegoro 1 lantai 2 Kauman Rt 03 Rw 01 Jepara.
Hadir dalam acara pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh ALMIJ, Ketua Umum Edi Prasadja, wakil ketua Umun, Sekjen Katini, Bendum Sunarso, Wabendum Lestari Mindarsih, Humas Yusron, Hadi Prayitno Pembina, Bidang Hukum Tegus Santoso, S.H,., Penasehat Muhammad Sholeh, Masing masing bidang serta beberapa anggota baru dari akademisi dan seorang Dosen Bahasa Inggris Unisnu Jepara.
Keseriusan ALMIJ telah diwujudkan dalam bentuk pelatihan pelatihan dalam rangka penunjang kemampuan menyusun karya jurnalistik yang benar. Dalam era dirupsi, perkembangan IT dan teknologi semakin maju pesat sehingga perlu bagi jurnalis untuk terus menggali kemampuan dalan karyanya sehingga mampu mengikuti tuntutan zaman (upgrade).
Etika jurnalistik harus diaplikasikan dalam menyusun karya karya jurnalistik sehingga pesan pesan yang disampaikan tepat dan tidak mengandung diskriminasi, penghakiman, tendensius, fitnah ataupun cabul. Setiap karya jurnalistik perlu mengedepankan konfirmasi agar berita yang disajikan akurat dan berimbang. Konfirmasi adalah langkah uji materi untuk mendapatkan keakurasian.
” Jurnalis harus mengantongi data dan fakta yang valid juga akuratif sehingga tidak menimbulkan fitnah atau terkesan memojokkan, ” ujar Romo Hadi
Ia juga menyampaikan bahwa dalam meyusun karya jurnalistik harus mengedapankan azas praduga tak bersalah kecuali seseorang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam proses hukumnya. Jadi tidak serta merta asal menulis namun harus dipahami status hukumnya sehingga tidak mengandung fitnah dan pencemaran nama baik.
Ketua Umum ALMIJ Edi Prasadja (John) juga menekankan pentingnya memahami hak jawab dan hak koreksi, jurnalis harus menghormati dan memberi kesempatan bagi para pihak untuk menggunakan hak masing masing.
” Menyajikan karya jurnalis harus jujur dan tidak profokatif, diskriminatif dan opini semata sebab hal itu akan menyesatkan para pembaca dan dapat mempengaruhi opini pembaca”, tandas John.
Adhi Supratiwo salah satu Pembina ALMIJ menambahkan tentang pentingnya cara penulisan yang benar mengenai titik, koma dan tanda petik ( ” ).
“Tanda tersebut akan membantu menegaskan maksud dan tujuan penulis sehingga pembaca tidak kesulitan dalam memahami kalimat perkalimat, ” ungkapnya.
Akhir acara Hadi Prayitno menghimbau pada teman teman yang tergabung dalam ALMIJ untuk tidak membiasakan diri copy paste jika mendapat kiriman rilisan dari manapun,
” jangan diunggah sama persis tetapi perlu diperbaiki sesuai kemampuan asal tidak keluar jalur dari topik bahasan”, pungkasnya.
Pewarta EJohn, Editor Raja