WONOSOBO, WARTAJAVAINDO.COM Penanganan sampah menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat, Pemerintah desa, kecamatan dan Pemerintah Kabupaten. Pasalnya sampah yang bersumber dari rumah tangga menjadi PR yang harus dikelola bersama-sama dengan baik.
“Namanya sampah yang bersumber baik dari rumah tangga maupun dari sumber lain akan terus berlanjut dan akan terus menumpuk bila tidak segera ditangani dan dikelola dengan baik,” ujar Camat Kertek Singgih Kuncoro, S.E., M.M.
Di dusun mapun di desa harus ada petugas penanganan sampah yang bisa memanfaatkan sampah dengan sebaik-baiknya.
“Yang paling penting ada pengelolanya, juga partisipasi dan dukungan dari masyarakat juga kepedulian pemerintah desa juga sangat penting,” bebernya. Senin (17/1)
Dalam hal ini, Camat Kertek mengucapkan terima kasih kepada Ikatan Pemuda Aktif Siyono (IKPAS) yang telah mengawali langkah penanganan sampah di Dusun Siyono Desa Bojasari.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemuda Dusun Siyono sebagai penggiat sosial di bidang penanganan sampah. Mudah-mudahan kepedulian pemuda ini akan direspek baik dari Pemdes maupun Pemda Wonosobo untuk mendukung keberlangsungan kegiatan tersebut,” paparnya.
Singgih Kuncoro juga berpesan kepada Pemdes setempat agar bisa menganggarkan untuk kegiatan penanganan sampah melalui dana desa atau lainya untuk pengadaan sarana prasarana.
“Contoh pengadaan kendaraan guna transportasi pengangkutan sampah, yang penting masuk dalam APBdes,” ucap Singgih.
Camat Kertek berharap kepada Pemdes Bojasari agar membuat program pelatihan penanganan sampah dengan mengikut sertakan pemuda Siyono dan Bojasari kususnya sebagai penggiat sosial bidang pengelola sampah, dan bekerja sama dengan DLH Wonosobo sebagai narasumber, OPD tekhnis penanganan sampah.
Perlu diketahui, tidak serta merta semua sampah dari berbagai dusun atau desa bisa langsung di buang ke TPA Wonorejo Wonosobo, mengingat saat ini penumpukan sampah di sana sangat luar biasa,” jelasnya.
“Semoga kedepan akan ada kegiatan pelatihan pengolahan sampah di Desa Bojasari, sehingga akan menciptakan petugas sampah yang kopenten,” tutur Camat Kertek.
Pihaknya berharap disetiap rumah ada tempat sampah organik dan anorganik, sehingga sampah yang ada tidak akan tercampur.
“Ini akan memercepat petugas lapangan dalam mengambil sampah yang bersumber dari rumah tangga tersebut,” tandasnya.
Menurutnya, apa bila diantara pemuda Siyono dengan Pemdes setempat bisa bersinergi berjalan beriringan, bergandengan tangan akan menciptakan sebuah desa Asri.
“Kedepan, pemuda Siyono dan Pemdes akan mampu mengolah sampah sendiri, sehingga bisa mengurangi pembuangan sampah ke TPA Wonosobo. Selain itu Desa Bojasari akan menjadi desa yang bersih, sehat, indah dan lebih maju,” pungkas Singgih. (BL79). Editor Raja.