Erupsi Gunung Merapi Saat Ini Sangat Dahsyat Dibanding Di Tahun 2006 Lalu
0
0
YOGJAKARTA.WARTAJAVAINDO.COM –
Kondisi Gunung Merapi saat ini Kekuatan Erupsinya Diprediksikan melebihi erupsi pada Tahun 2006
Menurut Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogjakarta, di ruang kerjanya kepada Tim Media Wartajavaindo, guguran lava yang selama ini keluar dari gunung api aktif itu merupakan material lava sisa erupsi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,Semenjak diumumkan statusnya naik menjadi siaga, Gunung Merapi terpantau terus mengalami peningkatan aktivitas. Meski begitu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan hingga saat ini belum muncul lava baru di permukaan kawah puncak Merapi,Lava yang baru sampai sekarang belum muncul, ini masih kita tunggu terus perkembangannya,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida pada hari Sabtu tanggal (14/11/2020).
Menurut Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogyakarta , guguran lava yang selama ini keluar dari gunung merapi yang aktif itu merupakan material lava dari sisa erupsi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,
Di sini kita tekankan bahwa saat ini lava yang gugur itu adalah material lama. Jadi lava-lava sisa erupsi yang lama, jadi bukan lava yang baru,” terang kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida .
Masih menurut Hanik Humaida dalam keterangannya mengatakan bahwa,” meski demikian guguran lava yang beberapa kali keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur sejauh 1 kilometer (km) sampai 3 km mengindikasikan bahwa memang ada desakan magma dari dalam dan deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi juga teramati terus berkembang meski secara eksponensial atau tidak berubah secara signifikan layaknya erupsi pada 2010, karena terjadi pemendekan jarak tunjam 1 cm, hari berikutnya langsung menjadi 2 cm, hari ketiga 4 cm, hingga hari kelima 8 cm. Nah untuk sekarang ini tidak seperti itu,” Ungkap Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogyakarta .
Masih menurut Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik, menerangkan bahwa,”
Dari sisi aktivitas kegempaan juga terpantau meningkat dengan intensitas lebih tinggi dibanding situasi 2006. Gempa fase banyak saat ini terjadi sebanyak 300-an per hari, gempa vulkanik dangkal terjadi sekitar 40-an per hari, dan Kalau melihat seperti itu kelihatannya (kekuatan erupsi) di atas 2006 tetapi masih jauh di bawah 2010,sehingga Potensinya kemungkinan efusif tetapi disertai ekaplosif,dan di perkirakan erupsi yang potensial terjadi berkategori efusif disertai eksplosif sehingga Situasi ini akan ditentukan besaran kubah lava yang ditekan gas dari dalam perut Gunung Merapi.
Berdasarkan data aktivitas vulkanik saat ini, menurut Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogyakarta , potensi erupsi eksplosif disertai awan panas yang bakal keluar dari Gunung Merapi diperkirakan memiliki jangkauan dengan jarak maksimal 5 km,sehingga
BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan begitu juga
BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi,” Ujar Hanik Humaida.
Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogyakarta juga Mengharapkan agar
Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat,” Pungkas Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogyakarta.
Reporter : Media Wartajavaindo BANU DM
