KADES TIRIP KECAMATAN WADASLINTANG TAMPIK ISU PENGERJAAN BRONJONG TAK SESUAI RAB
0
0
WONOSOBO, WARTAJAVAINDO.COM
Kades Tirip Teguh Dadiyanto menampik isu di masyarakat adanya pengerjaan renovasi Bronjong batu untuk keamanan jalan dengan anggaran 87 tidak sesuai RAB.
“Saya tidak membenarkan terkait informasi dari warga yang katanya Pemdes mengerjakan Bronjong di Dusun Limbangan Rt. 02 Rw. 09 dengan anggaran 87 juta hanya dibelanjakan bronjong 54 batang dan hanya menggunakan material batu sekitar 15 Rit,” kata Kades saat di mintai keterangan di ruang kerjanya, Jumat (8/10).
Ia mengungkapkan, Kerusakan bronjong sebagai pokok keamanan jalan ini sudah rusak sebelum dirinya menjabat menjadi Kades.
“Saat ini saya hanya meneruskan melalui TPK yang menjalankan tugas untuk menangani pekerjaan merenovasi bronjong yang sudah ambrol tersebut,” paparnya
Lebih lanjut, pekerjaan Bronjong memang mengalami pembengkakan anggaran, dikarenakan pengerjaan dilakukan dimusim hujan dan memakan waktu lebih lama hingga selesai pengerjaanya.
“Pekerjaan dilakukan dimusim hujan dan terjadi pembengakakan anggaran untuk pembayaran tenaga,” terang Kades.
Selesai pengerjaan ada tinjauan dari tim BPAP, Ekspektorat dan Kecamatan melakukan pemeriksaan dan pengecekan kegiatan tersebut dan sudah terpasang prasasti di tempat tersebut dan sudah NHP dikeluarkan awal 2021 sekitar bulan Maret – April bersamaan keluarnya SPPT, terang Kades.
Teguh menegaskan, sebagai Kades Tirip siap bertanggung jawab atas pengerjaan bronjong yang sudah diselesaiakan dan sudah dilakukan pemeriksaan dari pihak terkait.
“Atas nama pribadi dan sebagai Kades saya bertanggung jawab atas keterangan ini semua, semoga setelah kembali dibenahi bronjong batu sebagai penahan untuk keamanan jalan ini, baik pejalan kaki maupun pengguna sepeda motor mereka akan merasa aman dan nyaman meskipun hanya tetsisa separo jalan,” tutup Teguh.
Sementara Kasi Kesra Wahyu Billy menambahkan, ia mengaku ada pembengkakan anggaran, kenapa? karena pekerjaan tersebut merenovasi bukan membangun dari awal. Pada dasarnya merenovasi barang yang sudah rusak membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama.
“Karena pekerjaan ini merenovasi bukan membuat baru atau mulai dari dasar. Renovasi barang rusak apapun pastinya akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit terutama untuk membayar tenaga,” ujarnya.
Lanjutnya, bronjong tersebut terisi pecahan batu eksiting yang diambil dari wilayah lain, tidak diisi batu yang ada bronjong lama hanya sebagian kecil yang bisa dimanfaatkan saja dan alau bronjong diisi batu yang ada di tempat tersebut akan terlalu beresiko keamananya.
“Batu – batu yang lama masih di bronjong dijadikan sebagai pondasi untuk menjaga kekuatan untuk menahan bronjong baru penahan jalan dengan ketinggian sekitar 15 meter dan panjang 24 meter,” ucapnya.
Kasi Kesra menyampaiakan dalam pengadaan barang menggunakan bronjong jenis galfanis pabrikasi yang harganya lebih mahal dari bronjong galfanis buatan tangan.
“Bronjong yang kami gunakan jenis galfanis pabrikasi dengan ukuran o,5 x 2 x 1 dengan isi batu sekitar 1 kubik lebih,” pungkas Wahyu. (Budilaw79) editor Raja.
