GROBOGAN. WARTAJAVAINDO.COM
Di tengah pandemi seperti ini, petani biasanya mengeluh adanya harga yang menurun dan hasil yang kurang maksimal, tapi di salah satu desa, tepatnya Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan justru hasilnya malah menjadi sorotan publik karena sangat bagus karena kwalitas dan berbobot.
Dalam acara Panen Raya Jagung Nusantara Bersama Menteri Pertanian dalam rangka masih Memperingati Hari Tani Nasional,pada Rabu tanggal 29 September 2021 pukul 10.00 WIB, bertempat di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, turut hadir dalam acara, Bupati Grobogan Hj. Sri Sumarni, SH., MM., Wakil Bupati Grobogan dr. Bambang Pujiyanto, M.Kes, anggota DPR RI Komisi II, Forkopimda Kabupaten Grobogan, serta Gubernur dan Bupati yang hadir secara Virtual.
Dalam keberhasilan tersebut justru mendatangkan para pejabat dan khususnya Menteri Pertanian, Bupati Grobogan Hj. Sri Sumarni SH,MM mengatakan bahwa, “ kita merasa bersyukur dengan Kabupaten Grobogan, khususnya Desa Banjarsari yang berhasil dalam pertanian baik padi dan jagung, dan berharap semoga bisa menjadi contoh dan memacu semangat bertani untuk teman-teman desa lain untuk memajukan pertaniannya, tak lupa juga mengucapkan selamat datang untuk Menteri Pertanian kita, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., MH. yang mengapresiasikan program tani dan mendukung majunya pertanian di Indonesia,” katanya.
Selanjutnya Bupati Grobogan Sri Sumarni SH, MM mengharap bahwa,
“Semoga warga Kabupaten Grobogan selalu tekun dan bersemangat dalam bertani karena sumber pangan kita dari hasil pertanian,” imbuh Bupati.
Hj Sri Sumarni SH MM. mengatakan bahwa, “Kabupaten Grobogan merupakan salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah dan nasional. Untuk jagung, perkiraan luas panen tahun 2021 mencapai 121.200 hektar dengan produksi 783.700 ton, sehingga ketersediaan jagung di Grobogan siap memasok kebutuhan pakan ternak.
Dijelaskan, luas panen jagung di Kabupaten Grobogan khusus bulan September ini 27.432 hektar dan produksinya sebesar 126.592 ton. Sedangka luas panen bulan Oktober seluas 8.712 hektar dengan produksi 40.201 ton.
Adapun harga jagung dengan kadar air 17 persen sebesar Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan harga jagung dengan kadar air 30 persen sekitar Rp 3.500 hingga Rp 4.000 per kilogram.
“Capain jagung ini atas bantuan dari Kementerian Pertanian. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas dukungan dan bantuan berupa benih, pupuk dan bantuan prasaran dan sarana lainnya,” tegas Sri.
Menurutnya, berdasarkan pantauan pada minggu IV (20 September 2021), stok jagung nasional mencapai 2,85 juta ton. Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27 persen) di pengepul, 423.502 ton (15 persen) di agen, 288.305 ton (11 persen) di pengecer, 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri dan sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.
Adapun sentra panen jagung Kabupaten Grobogan tersebar di Kecamatan Pulokulon 6.812 hektar, Kradenan 3.561 hektar, Geyer 3.506 hektar, Gabus 3.126 hektar dan Toroh 2.048 hektar. Selain hasil panen petani, stok jagung Grobogan terdapat di tiga pabrik pakan sebanyak 32.265 ton.
Pada panen jagung ini, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyaksikan penandatangan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan dengan PT. Datu Nusra Agribisnis selaku pelaku usaha tentang kemitraan penyediaan stok jagung pakan ternak. Nota kesepahaman ini bertujuan kerjasama dalam penyediaan stok jagung untuk pakan ternak sehingga pasokan jagung ke peternak benar-benar terjamin.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya penangangan pasca panen yang optimal, agar jagung petani dapat terserap dengan harga yang bagus. Penanganan pasca panen pun penting agar petani cepat melakukan penanaman kembali.
“Lahan tidak boleh kita biarkan menganggur, justru lahan jagung harus semakin bertambah dan produktivitasnya pun naik,” ucapnya.
Syahrul mendorong pemerintah daerah dapat menggunakan dana KUR, agar usaha pertanian khususnya jagung terus berjalan semakin maju. “Kita tanam bersama-sama semaksimal mungkin. Kebijakan Bapak Presiden menyediakan KUR sangat bagus, untuk sektor pertanian kita gunakan KUR Rp 55 triliun dimana kredit macetnya hanya 0,003 persen. Saya ajak semua pemerintah daerah untuk gunakan KUR,” katanya.
Sementara itu pula Kepala Dinas Pertanian Dr. Sunanto kepada petani berharap bahwa, “peningkatan produksi selain itu juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pertanian dan semoga harga bisa naik dan menguntungkan, tidak mengakibatkan petani menjadi rugi dengan adanya harga bahan dan pupuk juga tenaga jasanya,” Pungkas Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Dr Sunanto.
Reporter :Media Wartajavaindo BANU DM.
Editor :Raja.