JEPARA – WARTAJAVAINDO.COM
Tim DPUPR yang dipimpin langsung oleh kabid pengairan Agus Priyadi, S.T.,M.M. memeriksa proyek rehabilitasi jaringan irigasi di dung pabrik atas dugaan para aktifis bahwa metode pelaksanaannya tidak memenuhi standart kwalitas. Senin 27/09/2021.
Hadir dalam pemeriksaan tim dari DPUPR kabid pengairan Agus Priyadi,S T.,M.M., konsuktan pengawas, dan beberapa aktifis LGMI Jepara, Ketua DPC GEMPITHAK kab Jepara, Wakil Ketua DPC LMPI kab Jepara, beberapa media dan rekanan Adip yang mewakili CV ADJIMA.
Sementara itu pihak aktifis Rif’an Mahartono dari LSM DPC.GEMPITHAK Kab.Jepara meminta kepada dinas terkait untuk mengambil sampel beberapa titik untuk memastikan bukti temuan kami,
” saya mengawasi sejak awal mulainya proyek ini dikerjakan dan pada saat pengecoran kurangnya pengawas dari dinas ataupun konsultan pengawas, saya melihat langsung serta mengambil dokumentasi pengerjak’an itu, pada saat pengecoran B0 tidak dilakukan pengeringan terlebih dahulu, air masih menggenang tetapi masih saja dilakukan pengecoran padahal saya sudah mengingatkan kepada pihak pekerja tetapi tidak dihiraukan, ya maklum mereka cuma pekerja, “
” pendapat saya rekanan tidak memenuhi aturan dalam menjalankan metode pelaksanaannya. Apapun alasannya tetap harus sesuai dengan metode pelaksanaan agar mendapatkan hasil yang maksimal. ” imbuhnya
Sama halnya dengan Dody seorang aktifis dari LGMI kab Jepara, dia menyampaikan bahwa
” Jelas !!!..di lokasi yg akan di cor sebagai lantai dasar atau BO dalam kondisi tergenang air mengapa tidak dikeringkan terlebih dahulu ?’, selanjutnya jika ada permasalahan dengan kondisi air seharusnya dari pihak pelaksana berinisiatif mengkonsultasikan hal tersebut kepada konsultan pengawas serta PPKom, selain itu kami menduga kejadian ini merupakan kelalian konsultan pengawas ; berapa jam dalam 1 hari pengawas dilokasi ‘ hingga kejadian seperti ini bisa terjadi maka patut diduga adanya pembiaran oleh konsultan pengawas,” tandas Dodik LGMI
Hal ini diakui oleh pengawas bahwa ia tidak ada ditempat saat pengecoran B0
” saya sedang mengawasi proyek lain dan tidak ada konfirmasi dari rekanan kalau mau pengecoran, dan sebenarnya pengawas tidak hanya saya tetapi ada beberapa cuman semua sedang melakukan pengawasan di proyek dinas lainnya” katanya
Rekanan CV ADJIMA diwakili oleh Adip saat dikonfirmasi menyatakan kepada wartajavaindo bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan sudah mengikuti aturan namun jika ada pihak pihak yang menemukan kesalahan saya pribadi menyerahkan pada dinas terkait,
” saya kan dikasih pekerjaan oleh dinas, jadi jika ditemukan kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan saya pasrah karena dinas yang memberi pekerjaan” tutur Adip
Kabid pengairan Agus Priyadi,S.T.,M.M.memberi keterangan kepada wartajavaindo bahwa
“kami tiba di lokasi proyek dalam rangka melaksanakan pemeriksaan atas dugaan teman teman aktifis bahwa ada kesalahan dalam metode pelaksanaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi di dung pabrik.” Katanya
Sesuai dengan permintaan Aktifis maka dalam pemeriksaan ini kami akan mengambil sampel satu titik untuk dipastikan adakah kesalahan yang telah dilakukan oleh rekanan CV ADJIMA atas permintaan pihak aktifis.
” Setelah kami lakukan pembongkaran di satu titik tim dinas PUPR belum mendapatkan kesalahan seperti dugaan teman teman aktifis. Berhubung masih ada jadwal pemeriksaan dilain tempat maka untuk mengambil sampel dibeberapa titik lainnya belum bisa kami laksanakan, tetapi akan kami periksa kembali dilain waktu agar semua mendapat kejelasan, ” jelas Agus
Pewarta E John, Editor Raja