BUPATI JEPARA MENYAMPAIKAN KLARIFIKASI SOAL VIDEO YANG SEDANG DIPERBINCANGKAN
JEPARA, WARTAJAVAINDO.COM-Berita tentang Bupati Jepara Dian Kristiandi sedang melantunkan suaranya disaat berkunjung ke rumah warga yang sedang punya hajat mendapat sorotan dari berbagai media di Jepara. Bupatipun menanggapi konfirmasi awak media wartajavaindo dengan bijak,
” saya menyanyi saat berkunjung ke rumah warga yang punya hajat itu bukan kemauan saya tetapi tuan rumah meminta saya menyanyikan sebuah lagu saja, itupun saat acara mulai rampung dan hanya beberapa tamu yang masih tersisa, “ kata Andi
Bupati menambahkan bahwa sudah lama bahkan lupa kapan tepatnya, seingat saya sekitar bulan MEI atau awal JUNI. Ditegaskan kembali bahwa saya sudah menolak terus tetapi
” sopo sing tego wong wargane dewe,bola bali njaluk tulung aku nyumbang sak lagu wae” (siapa yang tega dengan warganya yang berulang kali minta saya menyanyi satu lagu saja),
kebetulan saat itu belum masa diberlakukannya PPKM Darurat se Jawa – Bali, jadi memang akhirnya saya turuti tapi cukup satu lagu saja.
” Soal edaran Bupati memang benar tertera tanggal 1 juni 2021 namun pengesahannya ditanda tangani 12 juni 2021 dan acara tersebut tanggal 6 juni 2021. “ katanya
Akan tetapi apabila hal ini menjadi perhatian dan membuat teman teman media atau masyarakat Jepara kurang sependapat ya mohon dimaafkan, saat itu masih diperbolehkan 50%
Diskominfo melakui kepala dinas Arif Darmawan juga membenarkan hal itu kepada media wartajavaindo melalui chat wa bahwa
” sudah lama kejadian itu dan saat itu belum diberlakukan Pemberlakuan PPKM Darurat se Jawa- Bali, saya malah lupa tepatnya kapan, seingat saya sekitar awal juni, “ jelasnya.
Arif Darmawan menambahkan bahwa acara tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat, seperti tamu datang harus bermasker,.cek suhu tubuh, cuci tangan, tidak ada makan prasmanan bagi tamu undangan. Jadi, tamu yang jumlahnya terbatas itu datang, langsung memberikan ucapan selamat kepada mempelai, dan pulang dengan membawa makanan secara take away ( dibawa pulang). Jadi tidak ada kerumunan.
Pewarta E John, Editor Raja