DEMAK, WARTAJAVAINDO.COM – Kampanye Kesehatan Save nakes dan pemberian dukungan vitamin dan nutrisi Hari ke2, dilakukan oleh DPR RI Komisi IX Dr. Edy Wuryanto, S.Kp., M.Kep. sekaligus ketua DPW PPNI Jawa Tengah dengan jadwal ring road zona pantai utara.
Kegiatan tersebut meliputi :
Jam 07.30 WIB: RSUD Demak
Jam 08.30 WIB: RSUD Jepara
Jam 10.00 WIB: RSUD Kudus
Jam 11.00 WIB: RSUD Pati
Jam 12.00 WIB: RSUD Rembang
Jam 13.00 WIB: RSUD Blora
Jam 15.00 WIB: RSUD Grobogan.
Tenaga kesehatan yang gugur ataupun isolasi mandiri secara umum di wilayah Jawa Tengah digolongkan cukup mendapat perhatian. Dengan acungan jempol oleh negara dan masyarakat bahwa nakes yang berada di garda depan memberi arti penting sebagai figur pahlawan. Dengan bekerja keras tak kenal lelah mereka (nakes) memberikan jiwa raganya untuk Indonesia sehat. Saat ini di IGD RSUD Kalijaga Demak tidak ada antrian seperti minggu-minggu kemarin, BOR terisi 80 % tetapi ICU masih terisi penuh, perawat yang terpapar saat ini 64 dari 389 perawat. Rencana penambahan tenaga perawat akan difokuskan kepada zona merah.
Ketika disinggung oleh beberapa perawat mengenai incentif jasa pelayanan covid 19 untuk medis, perawat dan nakes, disampaikan dengan jelas oleh Edy Wuryanto “incentif tenaga medis tahun 2020 sudah clear ya, jangan sampai tidak sesuai ketentuan, untuk 2021 ada yang belum cair, data dari pusat bahwa Jawa Tengah serapan anggaran realisasi masih 7,9 %, di Jawa Barat sudah 16,26 % jauh dari harapan nakes, saat ini nakes butuh support untuk memberi reward melalui jasa pelayanan yang cair dengan baik. Ini adalah soal perbup, langkah administrasi membuat perbup sehari jadi, ini soal pengambilan keputusan dari kebijakan tingkat daerah. Komitmen setiap daerah untuk memberikan jaminan besaran jasa pelayanan melalui mekanisme UU yang berlaku. Kendala saat ini melihat dari banyaknya kepala daerah masih ada 68 kepala daerah di Jawa Tengah yang belum memberikan keputusan untuk kebijakan jasa pelayanan covid 19. Saya akan mengecek Jawa Tengah bagaimana kondisi incentif Nakes serapannya rendah dan belum dicairkan, kalau itu urusan peraturan ya segera diselesaikan, ketentuan sudah ada besaran perawat mendapatkan 7,5jt dan dokter ada lain, itu sesuai UU”.
Langkah strategis PPNI dan DPR RI fraksi PDIP itu memberikan pemaparan bagaimana mengatasi perawat yang sudah lelah karena banyak nakes isolasi mandiri, bahwa pihaknya lebih meyakinkan nakes/perawat harus save healthy, bekerja harus aman, memakai APD dengan sesuai SOP karena ini pasukan tempur dalam Medan perang, komandannya adalah Bupati pasukannya ada banyak TNI, Polri, camat, lurah dll.
“APD di RSUD SUKA Demak tercukupi, masker dll disediakan oleh RS, jangan sampai APD beli sendiri, sejauh ini RS sudah memfasilitasi” tambah Mujtahid Kabid Keperawatan.
Pesannya bahwa incentif Nakes harus clear, ini sebagai reward , orang tempur logistik harus terisi, karena dia (nakes) terpaparnya resiko tinggi, pemerintah pusat memberi support melalui incentif, multivitamin, nutrisi harus diperbaiki/imun naik untuk mengindari terjadinya paparan covid 19. Dari Menkeu ada dua jalur regulasi, contoh RSUP Kariadi Semarang itu langsung dari Kemenkes, rata-rata cepat pencairannya. Kalau di daerah atau kabupaten itu urusan kabupaten/bupati dengan regulasi saluran ke nakes sesuai ketentuan. Kalau kurang APBD bisa menambahkan, APBD itu juga menganggarkan, jangan alasan tidak ada duit. Pakai logika sajalah kalau ingin berkomitmen memberikan incentive.
Pesan kepada masyarakat Demak.
Kalau hulunya tidak diperbaiki, hilirnya akan krodit, kalau hulunya tidak diperbaiki maka rumah sakit akan terus penuh. Presiden sudah memberikan kebijakan PPKM darurat, tolong digunakan sebaik mungkin.
Ada 2 hal menjadi catatan bersama yaitu pertama bupati tegas aturan, kedua rakyatnya berpartisipasi harus ikut gotong royong membantu memutus penyebaran Covid 19 dengan hidup yang bersih dan sehat sesuai prokes yang berlaku, jangan hanya mengandalkan pemerintah, semua bersama bahu membahu jangan sampai gelombang ke 3 pandemi ini terjadi, jangan sampai lengah. Kasihan nakes sudah bekerja keras demi kebersamaan masyarakat luas.
Pesan kepada Puskesmas.
Sebagai tugas perawat yang ada di wilayah binaan Puskesmas : Puskesmas harus menjadi peran central dan role mode, dipetakan pasien covid 19 nya, home visite, keluarga dididik bagaimana cara merawat pasien covid 19 yang benar, selalu tracking, tasting dan patuhi prokes, harus menjadi public health. PPNI akan support relawan sebanyak 650 orang, ada yg 50 orang, bila dibutuhkan pak Gubernur siap membantu, dengan dibantu adik2 mahasiswa tingkat akhir untuk kasus pemulihan covid 19 tentunya ini diperhatikan untuk jasa pelayanan nantinya.
Obat yang sedang ramai diperbincangkan
Menanggapi desas desus obat Invermectin pihaknya memberikan ulasan bahwa obat itu sebenarnya adalah obat cacing/khusus parasit. Belum ada penelitian Evidence-based medicine, belum ada penyembuhan untuk pasien covid 19 dengan obat ini, tetapi dalam statistik diberbagai negara seperti India dan Australia obat itu berdampak pada penurunan kasus covid 19, yang paling nyata di India, banyak penggunaan obat itu untuk pencegahan profilaksis dan atau pencegahan menghambat penularan. WHO beberapa bulan yang lalu belum mengijinkan, tetapi akhir-akhir ini mengijinkan, dan di Indonesia BPOM awalnya menolak, tetapi selang lebih beberapa kasus yang meningkat untuk mendorong upaya kesana. Dan pak menteri Erick Tohir pun akan memberikan pers untuk memproduksi lebih banyak lagi. “Jadi menurut saya karena covid 19 ini masih banyak tanda tanya besar, hal itu menjadi salah satu pilihan untuk rakyat Indonesia yang jumlah penduduknya padat, kondisinya masih diambang kemiskinan, APBN juga terbatas tentunya, sambil menunggu riset klinis itu berjalan apakah boleh atau tidak kita menunggu BPOM, mau patuh kepada siapa lagi kalau bukan pada negara.
Tentang vaksinasi di Jawa Tengah sudah berjalan dengan baik, menteri kesehatan telah berupaya keras bersosialisasi untuk vaksinasi masal kepada masyarakat luas, sama dengan negara-negara lain yang mencanangkan program vaksin dan tahun 2021 harus selesai sesuai target pemilihan ekonomi nasional.
Ada kabar baik untuk tenaga kesehatan akan di suntik vaksin tahap ke 3.
“Kami telah berupaya dan membentuk untuk menambahkan vaksin ke 3 kepada tenaga kesehatan tentunya untuk safe, di negara Turkey dan Eropa sudah melakukan hal tersebut” tutupnya.
Pewarta waftah, editor Raja.