0
0
WONOGIRI, WARTAJAVAINDO.COM – Kecenderungan masyarakat akhir-akhir ini menggelar hajatan semakin mengkhawatirkan pemangku kebijakan di Kecamatan Pracimantoro. Betapa tidak, sementara wabah Covid-19 sampai detik ini belum juga ada tanda-tanda akan berakhir.
Pelonggaran yang diberikan oleh Pemkab dengan membolehkan menggelar hajatan dengan menerapkan protokol kesehatan “ketat” dengan batasan waktu pukul 08.00-16.00, jaga jarak aman, bermasker, justru diartikan “boleh menggelar hajatan/ewuh”. Inilah yang menjadi kekhawatiran tim satgas Covid- 19 Kecamatan Pracimantoro.
Camat Pracimantoro Warsito Sip.MM, dalam rapat koordinasi rutin hari ini Senin, 14 Juni 2021 yang dihadiri oleh forkopincam, Puskesmas, Kades, Kapasar, KUA di pendopo kantor Kecamatan Pracimantoro dengan nada sedikit keras menekankan bahwa “Penyegahan Covid ini merupakan tanggung jawab kita bersama, lha kalau masyarakat malah banyak yang melanggar terus kita mau bagaimana tolong kepada Pak Polo dan perangkat desa jangan malah ngirit-ngiriti gelar hajatan karena dalam hajatan pasti banyak tamu dari luar daerah dan yang rewang juga sulit menjaga jarak.
.Tidak jauh berbeda dengan Camat, Kapolsek dan Danramil 13 Pracimantoro juga menekankan bahwa Perbub Kabupaten Wonogiri yang melarang hajatan belum dicabut sampai saat ini.
“Jangan salahkan kami jika tim pengendali Covid-19 Kecamatan Pracimantoro dengan terpaksa membubarkan jika ketentuan yang sudah baku dilanggar oleh masyarakat”.
Di Kecamatan Pracimantoro klaster yang paling rentan penularan yaitu pasar dan hajatan. Pasar Pracimantoro merupakan pusat sendi perekonomian masyarakat, namun demikian mohon Pak kepala pasar tidak bosan-bosannya memperingatkan pengunjung untuk senantiasa mengedepankan protokol kesehatan dan PPKM mikro dengan jogo tonggonya di maksimalkan kembali ujar Camat Pracimantoro di akhir kegiatan rapat koordinasi rutin. “Try” Editor Raja
