‘SENTANI’ NGOBROL BARENG BUPATI BLORA

0 0
Read Time:3 Minute, 5 Second

BLORA, WARTAJAVAINDO.COM-Dengan mengambil tema “Rembug Tani” Bupati H.Arief Rohman S.IP., M.Si, bersama Sedulur Relawan Tani (SENTANI), menggelar acara Ngobrol dan Ngopi Bareng Bupati, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora,” Senin, (14/06/2021)

 

Acara yang dimulai pukul 19.00 Wib sampai selesai dihadiri sebanyak 50 Orang yang menamakan dirinya SENTANI, yang didalamnya perwakilan Petani dan Srikandi Sentani, selain itu juga perwakilan tokoh masyarakat, acara berjalan dengan lancar dan juga menerapkan prokes Covid-19 tak lupa memakai masker,” Minggu,( 13/06/2021)

 

Rembug Tani di buka langsung oleh Exi sebagai Koordinator Sentani Blora dan diterima Bupati Blora H.Arief Rohman,

“Kenapa kami menginisiasi membangun sebuah ruang diskusi yang bernama Rembug Tani, Rembug Tani adalah membangun sebuah komunikasi antara pemimpin dengan rakyatnya, konteksnya di sini adalah bupati Blora dengan petani petani Blora, Kita bangun ruang diskusi bagaimana seorang pemimpin bisa mendengarkan suara permasalahan petani langsung dari sumbernya,” ucapnya.

Kadang-kadang pemimpin itu mendapatkan sumber informasi dari dinas pertanian, PPL tetapi kadang kadang dalam tanda kutip tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan,

” Dengan adanya Rembug Tani ini bupati bisa langsung mendengar sendiri permasalahan mulai dari hulu sampai hilir dan langsung dari petani” Ungkapnya

 

Exi berharap kedepan nantinya manifestasi dari pikiran kita, artinya rembug tani ini tidak hanya berhenti sampai disini, bagaimana ide dan gagasan kawan-kawan yang di kemukakan malam ini itu bisa kita eksekusi kedepan, terangnya.

 

Dalam Rembug ini ada beberapa pertanyaan yang disampaikan langsung oleh para peserta yang hadir terkait Pembahasan pupuk subsidi, hasil pertanian, persoalan petani terkait pupuk subsidi, bibit, hasil pertanian, pengairan, pemanfaatan pupuk organik, pengolahan, kartu tani, teknologi, membangun sistem pertanian dengan pasar, perlindungan kesehatan petani dan yang paling penting tentang kebijakan pemerintah akan pertanian itu sendiri. Sedangkan konteks pertanian sebenarnya adalah ketahanan pangan.

 

salah satu perwakilan dari petani bung jojok, dari yang beberapa menyampaikan Rembug menyampaikan,” ya kita keterbatasan lahan, saya berharap bisa dicarikan solusi dengan merebut lahan Perhutani sebanyak banyaknya melalui peraturan yang ada dan ini harapan kami untuk mengembangkan pertanian” dan saya berharap kedepan ada ruang untuk selalu diskusi dan tak berhenti di malam ini juga, bisa sebulan sekali, tiga bulan sekali, dan rembug tani ini selalu berkelanjutan” ucapnya

 

Dikesempatan yang sama tokoh masyarakat bung Joko menyampaikan, minimal dengan adanya komunikasi berkala dari Sentani sampai ke wilayah bupati itu tentu banyak harapan dan angan angan, tentu jika harapan dan angan angan itu tidak diaplikasikan kebawah ya percuma,” terangnya

 

Salah satu contoh tadi yang disinggung sedulur Sentani yang dari bogorejo yang menyangkut PPL sampai hari ini dan logikanya sampai sedulur Sentani ini ke bupati jelas PPL ini saya anggap modal pemerintah daerah sebagai tangan panjang, sebagai matanya, sebagai kakinya dan harus sampai ke bawah, selain itu kegiatan Rembug tani ini selalu digalakan agar terus bisa berkomunikasi,” tambahnya

 

Sementara itu Bupati Blora H.Arief Rohman,

” jadi kita ingin membangun Tani Blora dan yang minat untuk Petani ya kita ajak gabung kita sekolahkan Pertanian, jika kendala modal nanti kita koordinasikan, jadi kita ingin menciptakan petani petani baru di Blora,” ucapnya

 

Dan jika tak punya lahan nanti kita minta ijin ke Perhutani, agar lahan yang kosong nantinya bisa di manfaatkan dan nantinya petani petani ini diajak mengelola tanahnya perhutani,” jelasnya

 

Kemudian Bupati blora saat di tanya awak media mengenai pupuk juga menyampaikan,

” nantinya kedepan kita ajak teman teman media mengurai soal pupuk seperti apa, dan memang kenyataannya ketika kita ke kementrian antara pengajuan dan yang di ACC ini jumlahnya nggak imbang, karena keterbatasan subsidi yang ada,” ungkapnya

 

Oleh karena itu tadi ada yang usul kondisi yang ada ini beralih ke organik, seperti contohnya di Buluroto, Gondel, Kradenan agar tidak selalu bergantungan dan tetap bisa exsis. Lilikyuliantoro/Editor Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *